Geger di Purworejo! Sekdes Didepak dari Grup WA Usai Bongkar Dugaan Bullying di Sekolah Negeri — Camat Kutoarjo Bungkam Seribu Bahasa!

Avatar photo

- Kontributor

Kamis, 30 Oktober 2025 - 16:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto :Camat Kutoarjo, Nur Huda, S.STP, M.IP, sebagai admin grup yang disebut-sebut mengeluarkan Trias secara sepihak.

Foto :Camat Kutoarjo, Nur Huda, S.STP, M.IP, sebagai admin grup yang disebut-sebut mengeluarkan Trias secara sepihak.

PURWOREJO | PortalIndonesiaNews.Net — Dunia birokrasi dan pendidikan di Kabupaten Purworejo kembali bergolak. Seorang Sekretaris Desa (Sekdes) Sukoharjo, Trias Arfianto, mendadak dikeluarkan dari grup WhatsApp resmi “Paguyuban Sekdes Seklur KTA” yang berada di bawah koordinasi Kecamatan Kutoarjo.

Kejadian ini sontak mengundang perhatian publik karena terjadi tak lama setelah Trias aktif mengungkap dugaan kasus bullying dan pungli di SMP Negeri 3 Purworejo yang kini tengah menjadi sorotan DPRD.

Dari tangkapan layar percakapan grup yang beredar, terlihat jelas nama Camat Kutoarjo, Nur Huda, S.STP, M.IP, sebagai admin grup yang disebut-sebut mengeluarkan Trias secara sepihak.

Tidak ada penjelasan atau alasan yang disampaikan. Pesan terakhir yang sempat dikirim Trias hanya berisi ucapan terima kasih atas materi kegiatan kecamatan — beberapa menit kemudian, ia langsung dikeluarkan.

READ  Klarifikasi Desa Kemiri Barat Soal Karnaval Ricuh: Bantah Jadi Pemicu, Serahkan Kasus ke Hukum

“Saya kaget, tidak tahu salah saya di mana. Saya hanya berusaha aktif di forum dan menjalankan tugas seperti biasa,” ujar Trias Arfianto ketika dikonfirmasi, Rabu (29/10/2025).

Tindakan ini memicu dugaan kuat adanya tekanan atau ketidaksenangan pihak tertentu setelah Trias ikut bersuara lantang dalam kasus bullying anaknya sendiri, yang juga menyeret nama oknum guru dan pihak sekolah SMPN 3 Purworejo.

READ  Heboh di Media Sosial, Akun TikTok Viral Jateng Diduga Sebarkan Informasi Tak Terverifikasi

Dugaan Keterkaitan Kasus: Dari Grup WA hingga Ruang DPRD

Sebelumnya, Trias Arfianto bersama LSM Tamperak dan LPKSM Kresna Cakra Nusantara menggelar audiensi resmi dengan DPRD Purworejo.

Mereka melaporkan dugaan bullying dan pungli di SMPN 3 Purworejo yang menimpa anak Trias, serta kasus penahanan ijazah siswa di SMPN 13 Purworejo.

Audiensi diterima langsung oleh Sekretaris DPRD, Agus Ari Setiadi, S.Sos., yang berjanji akan meneruskan laporan tersebut ke Komisi D DPRD Purworejo untuk pemanggilan pihak terkait.

READ  Tim Supervisi PKK SUMUT : Peran PKK Harus Semakin Ditingkatkan

“Kami diterima dengan baik, tapi kami tunggu langkah nyatanya. Ini bukan hanya soal bullying, tapi soal moral dan integritas pendidikan,” tegas Sugiyono, SH, Anggota DPN LPKSM Kresna Cakra Nusantara.

Sugiyono juga mendesak agar Bupati Purworejo turun tangan langsung, bahkan meminta pencopotan Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Sekolah, dan guru-guru yang terlibat dalam dugaan kasus tersebut.

READ  Tragis di Simpang 3 ABC Salatiga: Truk Tronton Diduga Rem Blong, Hantam Lima Kendaraan – Guru Muda Tewas di Tempat

Audiensi Kedua: Fakta Baru Mulai Terkuak

Gelombang tekanan publik belum juga reda, hingga akhirnya digelar audiensi kedua pada Selasa, 28 Oktober 2025 di ruang rapat DPRD Purworejo.

Audiensi ini menghadirkan berbagai pihak terkait, termasuk Camat Kutoarjo, perwakilan Dinas Pendidikan Kabupaten Purworejo, Inspektorat, guru-guru SMPN 3 Purworejo, serta oknum guru yang diduga menjadi pelaku bullying terhadap anak Sekdes Sukoharjo.

READ  Investasi di Kabupaten Semarang Menjajikan, ini buktinya

Dalam forum tersebut, suasana sempat memanas karena muncul perbedaan pandangan antara pihak pendamping korban dan perwakilan sekolah.

Sejumlah pihak menilai ada indikasi upaya menutup-nutupi fakta serta tekanan moral terhadap keluarga korban.

READ  Kades Dadapan Puguh Harianto Jadi Teladan, Dana Desa Transparan dan Tepat Sasaran

“Kami datang untuk mencari keadilan, bukan untuk mempermalukan siapa pun. Tapi dari sikap sebagian peserta, kami melihat ada keberpihakan yang tidak sehat,” ujar Sugiyono, SH, usai audiensi berlangsung.

Sementara itu, pihak sekolah terkesan defensif dan enggan menjelaskan secara terbuka duduk perkara yang sebenarnya.

Perwakilan Inspektorat hanya menyebut bahwa proses klarifikasi internal masih berjalan, tanpa memberikan kepastian waktu penyelesaian.

READ  Bupati Tepati Janji Hadir, Perangkat Desa Justru Menghilang: Warga Bertanya-tanya

Hingga berita ini diturunkan, Camat Kutoarjo, Nur Huda, S.STP, M.IP, yang juga hadir dalam audiensi tersebut, masih bungkam terhadap konfirmasi media terkait dugaan pengeluaran Sekdes dari grup WA serta perannya dalam forum audiensi.

READ  Skandal RSUD Kalisari Batang: Pasien Divonis HIV, Ternyata Selang Tertinggal di Tubuh

Gelombang Desakan Publik Menguat: “Bupati Harus Bertindak!”

Kasus ini kini menjadi perhatian luas masyarakat Purworejo. Warga menilai pemerintah daerah tak boleh menutup mata terhadap persoalan moral dan tata kelola pendidikan.

“Sudah lebih dari seminggu anak korban enggan bersekolah karena trauma. Kami minta Bupati segera turun tangan,” desak Sugiyono.

Selain itu, publik juga menyoroti tindakan Camat Kutoarjo yang mengeluarkan Trias dari grup koordinasi resmi.

Tindakan tersebut dianggap tidak etis dan berpotensi mengganggu jalur komunikasi pemerintahan desa.

READ  Kedatangan Persiden Jokowi kerumah duka Syarifah Salma Binti Hasim, istri Habib Luthfi Bin Yahya di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah

Camat Kutoarjo Pilih Bungkam

Hingga berita ini diturunkan, Camat Kutoarjo, Nur Huda, S.STP, M.IP, belum memberikan tanggapan apa pun meski telah dihubungi berulang kali oleh Beberapa awak media melalui pesan singkat.

Sikap diam ini justru menimbulkan semakin banyak tanda tanya di kalangan perangkat desa dan masyarakat.

Apakah benar pemecatan Trias dari grup WA berkaitan dengan sikap kritisnya dalam mengungkap kasus bullying?

Krisis Moral di Dunia Pendidikan dan Birokrasi

Kasus ini memperlihatkan dua sisi suram sekaligus: pendidikan yang kehilangan moralitas, dan birokrasi yang tak siap menerima kritik.

Masyarakat kini menantikan langkah tegas DPRD dan Bupati Purworejo untuk membenahi sistem, bukan sekadar menenangkan situasi.

“Sekolah dan pejabat publik seharusnya menjadi contoh integritas. Kalau kritik dibalas dengan pengucilan, maka yang mati bukan hanya keadilan, tapi juga nurani,” tutup Sugiyono, SH.

Laporan: iskandar

Berita Terkait

Tragedi di Acara Pegadaian Blora: Pekerja Tersengat Listrik, Kuasa Hukum Geram — “Penjarakan Semua yang Terlibat!”
Hujan Setengah Jam Bikin Panik Warga Salatiga! Rumah Rusak, Tiang PLN Tumbang, Genteng Beterbangan
Bentak Pedagang dan Tak Konsisten! Satpol PP Salatiga Dituding Arogan Hadapi PKL Pancasila, Sementara Sembir Dibiarkan Bebas Beroperasi
Perjusa SDN Ngijo 01 Semarang Berlangsung Meriah, Bentuk Karakter dan Kemandirian Siswa
Sumur Bor PDAM Salatiga Diduga Belum Berizin, Air Tetap Dijual ke Pelanggan
Diduga Rampas Truk Tanpa Putusan Pengadilan! Kasus WOM Finance Solo Kini Resmi Diusut Polres Boyolali Setelah Disposisi Polda Jateng
Semangat Baru LCKI! Jelang Seminar Nasional “Cegah Kejahatan Indonesia”, Panitia DPP & DPD DKI Jakarta Kian Kompak
Taat Pajak dan Kemajuan Ekonomi, Pemkab dan UPPD Samsat Cilacap Gelar Government Autoshow 2025

Berita Terkait

Selasa, 4 November 2025 - 21:48 WIB

Tragedi di Acara Pegadaian Blora: Pekerja Tersengat Listrik, Kuasa Hukum Geram — “Penjarakan Semua yang Terlibat!”

Selasa, 4 November 2025 - 19:03 WIB

Hujan Setengah Jam Bikin Panik Warga Salatiga! Rumah Rusak, Tiang PLN Tumbang, Genteng Beterbangan

Selasa, 4 November 2025 - 12:51 WIB

Bentak Pedagang dan Tak Konsisten! Satpol PP Salatiga Dituding Arogan Hadapi PKL Pancasila, Sementara Sembir Dibiarkan Bebas Beroperasi

Senin, 3 November 2025 - 21:31 WIB

Perjusa SDN Ngijo 01 Semarang Berlangsung Meriah, Bentuk Karakter dan Kemandirian Siswa

Senin, 3 November 2025 - 21:18 WIB

Sumur Bor PDAM Salatiga Diduga Belum Berizin, Air Tetap Dijual ke Pelanggan

Senin, 3 November 2025 - 12:31 WIB

Semangat Baru LCKI! Jelang Seminar Nasional “Cegah Kejahatan Indonesia”, Panitia DPP & DPD DKI Jakarta Kian Kompak

Sabtu, 1 November 2025 - 20:15 WIB

Taat Pajak dan Kemajuan Ekonomi, Pemkab dan UPPD Samsat Cilacap Gelar Government Autoshow 2025

Jumat, 31 Oktober 2025 - 20:12 WIB

Diduga Tak Konsisten! Surat Resmi Polres Grobogan Bertolak Belakang dengan Pernyataan Kapolres — John L Situmorang: “Ada Upaya Menutup Fakta Hukum”

Berita Terbaru