Dari Kampus ke Ruang Redaksi: Suara Mahasiswa Jadi Oksigen Baru Jurnalisme Indonesia

Avatar photo

- Kontributor

Minggu, 5 Oktober 2025 - 19:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto:Rival Alfian Esa Saputra
Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang

Foto:Rival Alfian Esa Saputra Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang

JAKARTA | PortalindonesiaNews.Net – Di tengah badai disrupsi media sosial, tekanan bisnis, dan banjir informasi palsu, dunia jurnalisme Indonesia tengah mencari napas baru. Di saat kredibilitas media kerap dipertanyakan, muncul energi segar yang tak terduga dari ruang-ruang kampus: mahasiswa.

Pers mahasiswa kini tak lagi sekadar “media latihan” atau “tempat menulis berita kampus”. Mereka hadir sebagai penyuntik idealisme dan otentisitas, menghadirkan kembali semangat awal jurnalisme: menulis untuk kebenaran, bukan untuk pesanan.

Suara yang Datang dari Dalam Luka

Berbeda dengan jurnalis profesional yang sering kali berada di luar lingkar masalah, jurnalis mahasiswa menulis dari dalam realitas yang mereka alami. Mereka hidup bersama isu yang mereka tulis — mahalnya UKT, kesenjangan sosial, krisis lingkungan lokal, hingga kesehatan mental di kampus.

READ  Proyek Bermasalah RSUD Wongsonegoro Disorot: Publik Curiga Ada “Permainan” di Balik Tender

“Ketika kami menulis tentang ketidakadilan kampus, itu bukan sekadar liputan. Itu jeritan kami sendiri,” ujar salah satu redaktur pers mahasiswa di Yogyakarta yang enggan disebutkan namanya.

Dari pengalaman itulah, lahir laporan-laporan jujur, menggigit, dan berani—sesuatu yang semakin jarang dijumpai di media arus utama yang mulai terjerat kepentingan korporasi atau politik.

READ  Coffee Morning CJS, Polres Tabanan Perkuat Sinergi Penegak Hukum Demi Keadilan Masyarakat

Melawan Narasi Tunggal

Mahasiswa jurnalis kerap menjadi “penjaga gerbang terakhir” dari kemandirian informasi. Mereka berani menggugat kebijakan rektorat, mempersoalkan proyek-proyek kampus yang janggal, hingga mengangkat isu nasional yang luput dari radar media besar.

READ  Arogansi Kekuasaan? Bupati Pemalang Dituding Langgar Aturan, Batalkan SK Dirut PDAM Secara Sepihak – Gugatan Meledak di PTUN!

Keberanian itu menjadi alarm bagi publik: bahwa demokrasi sejati hanya hidup ketika kritik tak dimatikan, bahkan di ruang-ruang akademik.

Namun, keberanian ini sering berbayar mahal. Tidak sedikit pers mahasiswa yang dibredel, situsnya diblokir, atau anggotanya mendapat sanksi akademik hanya karena menulis berita yang dianggap “mengganggu kenyamanan kampus”.

READ  KERJA SAMA URUK PADAS DI KIK BERUJUNG LAPORAN HUKUM: LBH KIP DAMPINGI DEVINA LAPORKAN DUGAAN PENIPUAN DAN PENGGELAPAN

Antara Idealisme dan Ancaman

Tantangan terbesar jurnalis mahasiswa bukan hanya soal dana dan fasilitas yang terbatas, tapi minimnya perlindungan hukum.

Ketika jurnalis profesional dilindungi oleh Undang-Undang Pers, jurnalis mahasiswa sering kali dibiarkan berjalan sendiri di medan rawan.

READ  Kabupaten Pati Membara! Rakyat Mengamuk Tolak Kenaikan Pajak: “Pemerintah Sudah Keterlaluan!”

“Bayangkan, kami bisa dihukum hanya karena menulis fakta,” kata seorang kontributor pers mahasiswa di Jawa Tengah.

Situasi ini menuntut Dewan Pers dan pemerintah untuk mulai menata regulasi yang memberi perlindungan setara bagi jurnalis muda di lingkungan pendidikan.

Sebab, idealisme mereka adalah aset bangsa, bukan ancaman.

READ  Kejari Panggil Kembali Kades Terkait Penyidikan Dugaan Korupsi 386 Mobil Siaga, Berkas Perkara Di-Split

Tantangan di Era Viral

Sebagai generasi digital, jurnalis mahasiswa juga menghadapi dilema baru: antara menjadi viral atau tetap kredibel.

Godaan algoritma media sosial bisa membuat idealisme terkikis, jika mereka tidak berpegang pada prinsip verifikasi dan keberimbangan.

READ  Camilan Anti-Gemuk Karya Mahasiswa UMS, Bekatul & Buah Naga Disulap Jadi Kudapan Kekinian

Namun di sisi lain, kedekatan mereka dengan media sosial juga menjadi kekuatan.

Mereka memahami bagaimana membangun narasi yang menarik tanpa kehilangan integritas — sesuatu yang sering gagal dilakukan oleh media konvensional yang kehilangan sentuhan personal.

READ  Ratusan Truk Kawal Sidang Adi Rikardi: Dugaan Salah Tangkap oleh Polresta Magelang Bikin Publik Geram!

Redaksi Harus Membuka Pintu

Fenomena ini seharusnya dibaca bukan sebagai ancaman, tetapi sebagai peluang regenerasi jurnalisme Indonesia.

Ruang redaksi profesional perlu membuka diri, membangun kolaborasi dengan jurnalis kampus, dan menyediakan mentorship agar semangat muda ini tumbuh dengan arah yang benar.

Jurnalisme mahasiswa bukan sekadar latihan. Ia adalah cermin masa depan media Indonesia — masa depan yang lebih jujur, independen, dan berpihak pada kepentingan publik.

Karena pada akhirnya, suara mahasiswa hari ini adalah oksigen bagi jurnalisme Indonesia esok.

Tanpa mereka, mungkin pers kita akan terus hidup — tapi hanya sebagai tubuh tanpa napas.

Red/John

Berita Terkait

Yayasan Jallu Nusantara Indonesia Mantapkan Arah Baru: Fokus pada Hukum dan Pendidikan
Komunitas Cilacap American Jeep Bagi-bagi Ratusan Paket Sembako Gratis
Seleksi Direksi-Komut BUMD Jateng Disorot Ombudsman: Minim Sosialisasi, Rawankan Maladministrasi dan “Bancakan Jabatan”
SBU Dicabut, Tapi Masih Menang Tender! Dugaan Permainan Kotor di Proyek Rehab Gedung DPRD Kabupaten Semarang
PKL Satu Payung Gelar “Jumat Berkah”, Bagikan Makanan di Depan Balai Kota Salatiga
Prestasi Gemilang Putra Semarang di Ajang MAPAK XV 2025, Jason Juara 1 dan Angger Juara 2!
Viral… Kasus GTB: Advokat & Ketua DPW IWOI Jateng Siap Kawal Narasumber yang Dikriminalisasi Ketua RW 6 GTB Mijen
Kepala Desa Tegal Kunir Lor Tuai Apresiasi, Dana Desa Dikelola Transparan dan Tepat Sasaran

Berita Terkait

Minggu, 5 Oktober 2025 - 19:25 WIB

Dari Kampus ke Ruang Redaksi: Suara Mahasiswa Jadi Oksigen Baru Jurnalisme Indonesia

Minggu, 5 Oktober 2025 - 09:50 WIB

Yayasan Jallu Nusantara Indonesia Mantapkan Arah Baru: Fokus pada Hukum dan Pendidikan

Minggu, 5 Oktober 2025 - 09:15 WIB

Komunitas Cilacap American Jeep Bagi-bagi Ratusan Paket Sembako Gratis

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 13:30 WIB

Seleksi Direksi-Komut BUMD Jateng Disorot Ombudsman: Minim Sosialisasi, Rawankan Maladministrasi dan “Bancakan Jabatan”

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 13:21 WIB

SBU Dicabut, Tapi Masih Menang Tender! Dugaan Permainan Kotor di Proyek Rehab Gedung DPRD Kabupaten Semarang

Jumat, 3 Oktober 2025 - 21:34 WIB

Prestasi Gemilang Putra Semarang di Ajang MAPAK XV 2025, Jason Juara 1 dan Angger Juara 2!

Jumat, 3 Oktober 2025 - 21:27 WIB

Viral… Kasus GTB: Advokat & Ketua DPW IWOI Jateng Siap Kawal Narasumber yang Dikriminalisasi Ketua RW 6 GTB Mijen

Jumat, 3 Oktober 2025 - 21:14 WIB

Kepala Desa Tegal Kunir Lor Tuai Apresiasi, Dana Desa Dikelola Transparan dan Tepat Sasaran

Berita Terbaru