SALATIGA | Portalindonesianews.net – Heboh! Sejumlah sumber yang enggan disebutkan namanya menyampaikan ke Harian7, bahwa penggunaan air tanah oleh PDAM Salatiga, termasuk beberapa sumur bor, diduga belum memiliki izin resmi.
Wahyu, dari Lembaga Perlindungan Konsumen, mengungkapkan dugaan ini muncul dari laporan masyarakat. “Kaitan informasi tersebut, kami akan menyelidiki dan mengumpulkan data,” katanya kepada wartawan.
Meski kabar itu masih simpang siur, Wahyu menambahkan ada fakta yang menyebut sumur-sumur tersebut sedang dalam proses perpanjangan izin. Ironisnya, air dari sumur itu tetap dipasok ke pelanggan.
Menurut Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2018 tentang Pemanfaatan Air Tanah, sumur bor yang masih dalam proses perpanjangan izin dilarang digunakan sampai izin resmi keluar. Pasal 18 ayat (1) menyebut, “Setiap kegiatan pemanfaatan air tanah harus memiliki izin yang sah. Penggunaan air tanah tanpa izin atau sebelum izin diperpanjang adalah pelanggaran administratif dan dapat dikenai sanksi,” jelas Wahyu.
Lebih tegas lagi, Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan menyatakan, “Setiap orang yang menggunakan sumber air untuk keperluan komersial tanpa izin dapat dikenai sanksi administratif, denda, hingga penghentian operasional.”
Jika sumur yang belum diperpanjang izinnya tetap digunakan, apalagi airnya dijual ke konsumen, PDAM berisiko menghadapi sanksi berat, mulai dari teguran administratif, denda berdasarkan volume air, hingga penghentian sementara operasional sumur. Bahkan, ada kemungkinan tanggung jawab pidana jika terbukti ada keuntungan komersial dari penggunaan air tanpa izin.
“Penggunaan sumur bor yang masih proses perpanjangan izin, apalagi airnya dijual ke konsumen, jelas melanggar peraturan. PDAM bisa kena sanksi administratif hingga pidana tergantung tingkat pelanggarannya,” tegas Wahyu.
Menanggapi hal ini, Kepala Bagian Teknik PDAM Salatiga, Ilham Sulistiyana, mengaku izinnya memang ada namun masih dalam proses perpanjangan. “Izin ada mas, proses perpanjangan dan penataannya masih terus berproses,” jawabnya melalui pesan WhatsApp.
Wahyu menambahkan, pihaknya akan melaporkan temuan ini ke pihak berwenang agar ada titik terang dan penindakan tegas.
Laporan: iskandar






