Skandal Pendidikan Kebumen: DPRD dan Dinas Pendidikan Diduga Tutup Mata Soal Pungli dan Komite Sekolah

Avatar photo

- Kontributor

Jumat, 19 September 2025 - 02:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto : ketika Ketua DPC LPKSM Kresna Cakra Nusantara, Sugiyono, SH, Menyerahkan Bukti pagi kepada DPRD komisi A kebumen banyaknya pungli di sekolah Berkedok komite

Foto : ketika Ketua DPC LPKSM Kresna Cakra Nusantara, Sugiyono, SH, Menyerahkan Bukti pagi kepada DPRD komisi A kebumen banyaknya pungli di sekolah Berkedok komite

KEBUMEN | PortalindonesiaNews.Net – Dunia pendidikan di Kabupaten Kebumen kembali tercoreng oleh dugaan praktik pungutan liar (pungli), gratifikasi, dan permainan anggaran sekolah. Ketua DPC LPKSM Kresna Cakra Nusantara, Sugiyono, SH, melontarkan kekecewaan mendalam atas respon DPRD Komisi A bidang Pendidikan yang dinilai tidak serius menindaklanjuti permohonan audiensi terkait persoalan tersebut.

Sugiyono menegaskan, pihaknya sudah secara resmi mengajukan audiensi dengan harapan pertemuan itu menghadirkan Plt Kepala Dinas Pendidikan, Kabid SD, pengawas sekolah dari setiap kecamatan, serta Inspektorat. Namun ironisnya, Komisi A justru memberikan penyambutan yang dianggap menghilangkan fokus utama, sehingga tidak ada jawaban hukum yang jelas mengenai Rencana Anggaran Belanja Sekolah (RABS).

“RABS yang terpampang di setiap sekolah mencantumkan nilai fantastis dari pendapatan asli sekolah. Angka-angka ini sangat potensial dijadikan ladang pungli, korupsi, bahkan gratifikasi. Bebannya justru ditimpakan ke masyarakat wali murid. Anehnya, DPRD Komisi A malah terkesan menutup mata,” ungkap Sugiyono dengan nada kecewa.

READ  Kepsek Jadi Tersangka Korupsi Rp1 Miliar Usai Gelembungkan Siswa PKBM

Menurutnya, DPRD yang seharusnya menjadi wakil rakyat justru terkesan “bermain aman” dan tidak berani membongkar dugaan skandal besar di sektor pendidikan. Padahal, menurut data yang dihimpun LPKSM Kresna Cakra, pendapatan sekolah tiap tahun bisa mencapai ratusan juta rupiah, angka yang mencurigakan dan berpotensi kuat menyalahi aturan.

READ  Wali Kota Salatiga Hadiri Merti Dusun Sendang Gambir: Merawat Tradisi, Menyatukan Generasi

“Mereka (sekolah dan oknum dinas) berkolaborasi menggunakan gedung serta fasilitas negara untuk kegiatan yang justru membebani rakyat. Ini jelas bentuk penyalahgunaan kewenangan. DPRD seharusnya membela masyarakat, bukan malah menjadi tameng,” tegasnya.

READ  Megawati: "Ngapain Saya Disuruh Dukung Anies, Mau Nggak Nurut Sama PDIP?

Sugiyono mendesak agar Komisi A DPRD Kebumen segera merekomendasikan KPK untuk melakukan investigasi mendalam terhadap aliran dana BOS, KIP/PIP siswa, hingga sumber pendapatan sekolah yang dianggap janggal.

READ  Cilacap Gempar! 31 Tersangka Ricuh DPRD Ditangkap, Kerugian Fantastis Rp6,5 Miliar

“Kalau DPRD dan Dinas Pendidikan terus diam, berarti mereka bagian dari masalah. Kami tidak akan berhenti bersuara. Pendidikan gratis adalah program negara, tapi di Kebumen justru dikotori pungli berjubah komite sekolah,” pungkasnya.

Pernyataan keras LPKSM Kresna Cakra ini sontak memantik perhatian publik. Dukungan mengalir dari para wali murid yang merasa resah dengan tingginya biaya pendidikan. Kini sorotan masyarakat tertuju pada DPRD dan Dinas Pendidikan Kebumen: apakah mereka benar-benar berpihak pada rakyat atau justru larut dalam lingkaran praktik kotor yang merugikan generasi penerus bangsa.

Laporan : ika z

Berita Terkait

Jurnalis Ambarita Dikeroyok Saat Liputan Dugaan Makanan Kedaluwarsa di Bekasi
Roadshow Bakti Telkomsel untuk Negeri: Dorong Guru & Siswa Melek AI dan Coding
Camilan Anti-Gemuk Karya Mahasiswa UMS, Bekatul & Buah Naga Disulap Jadi Kudapan Kekinian
Skandal RSUD Kalisari Batang: Pasien Divonis HIV, Ternyata Selang Tertinggal di Tubuh
Bupati Cilacap Lantik 17 Pejabat Tinggi Pratama, Tegaskan Evaluasi Kinerja Enam Bulan
Tanpa Putusan Pengadilan, Kendaraan Disita Paksa! Kuasa Hukum Raharjo Seret WOM Finance ke Jalur Hukum
Polda Metro Jaya Gagal Tunjukkan Profesionalisme: Barang Bukti dan DPO Kasus Perampasan KBM Masih Misterius
Bupati Tepati Janji Hadir, Perangkat Desa Justru Menghilang: Warga Bertanya-tanya

Berita Terkait

Sabtu, 27 September 2025 - 11:32 WIB

Jurnalis Ambarita Dikeroyok Saat Liputan Dugaan Makanan Kedaluwarsa di Bekasi

Sabtu, 27 September 2025 - 11:26 WIB

Roadshow Bakti Telkomsel untuk Negeri: Dorong Guru & Siswa Melek AI dan Coding

Sabtu, 27 September 2025 - 10:56 WIB

Camilan Anti-Gemuk Karya Mahasiswa UMS, Bekatul & Buah Naga Disulap Jadi Kudapan Kekinian

Sabtu, 27 September 2025 - 02:51 WIB

Skandal RSUD Kalisari Batang: Pasien Divonis HIV, Ternyata Selang Tertinggal di Tubuh

Jumat, 26 September 2025 - 23:27 WIB

Bupati Cilacap Lantik 17 Pejabat Tinggi Pratama, Tegaskan Evaluasi Kinerja Enam Bulan

Kamis, 25 September 2025 - 21:45 WIB

Polda Metro Jaya Gagal Tunjukkan Profesionalisme: Barang Bukti dan DPO Kasus Perampasan KBM Masih Misterius

Kamis, 25 September 2025 - 11:48 WIB

Bupati Tepati Janji Hadir, Perangkat Desa Justru Menghilang: Warga Bertanya-tanya

Kamis, 25 September 2025 - 11:45 WIB

Penantian Warga Tunggul Pandean Menemui Jalan Buntu, Bupati Jepara Urung Turun Lapangan

Berita Terbaru