CILACAP — PortalIndonesia.News.Net | Upaya pemberdayaan kelompok difabel di Kabupaten Cilacap terus mendapatkan perhatian. Melalui program bertajuk “Paragon Bergerak”, perusahaan kosmetik nasional Paragon Corp berkolaborasi dengan Yayasan Dipa Mandiri Nusantara menggelar pelatihan kewirausahaan kreatif berbasis lingkungan, Selasa (14/10/2025), di BLKI Cilacap, Jalan Nusantara No. 61, Tritih Kulon, Cilacap Utara.
Puluhan peserta penyandang disabilitas tampak antusias dan bersemangat mengikuti pelatihan pembuatan souvenir dari kulit sintetis gedebog pisang, mulai dari dompet, gantungan kunci, tas, hingga casing ID card. Siapa sangka, limbah batang pisang yang sering dianggap tak berguna itu, kini bisa disulap menjadi produk bernilai jual tinggi.
Keterampilan untuk Kemandirian
Human Resource Paragon Corp, Rizkyanti Yuniartika, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk mendorong kemandirian ekonomi kelompok rentan, khususnya penyandang disabilitas.
“Kami ingin membekali mereka dengan keterampilan nyata agar mampu membuka peluang usaha sendiri. Tujuannya sederhana: agar mereka bisa berdaya dan mandiri secara ekonomi,” ujar Rizkyanti.
Selain praktik pembuatan produk, peserta juga mendapatkan materi kewirausahaan dan branding agar mampu mengelola hasil karya mereka menjadi produk yang layak jual dan kompetitif di pasaran.
Dari Limbah Jadi Berkah
Founder Yayasan Dipa Mandiri Nusantara, Sugeng Paijo, menyebut bahwa pemanfaatan gedebog pisang dipilih karena bahan tersebut mudah didapat dan ramah lingkungan.
“Selama ini gedebog pisang dianggap sampah, padahal kalau diolah bisa jadi bahan bernilai tinggi. Kita bisa buat hang tags, dompet, tas, dan masih banyak lagi,” jelasnya.
Paijo menambahkan, selain pelatihan keterampilan, pihaknya juga memberikan pendampingan usaha dan bantuan modal bagi peserta yang dinilai sudah terampil.
“Setelah bisa membuat produk, kami bantu dengan modal dan pemasaran. Produk mereka akan kami pasarkan, dan hasilnya digunakan kembali sebagai modal usaha agar terus berputar,” terangnya.
Inspirasi dan Motivasi dari Kisah Nyata
Dalam sesi workshop, para peserta juga mendapatkan motivasi dari kisah sukses Nurhayati Subakat, pendiri Paragon Corp. Melalui sesi sharing success story, peserta diajak memahami bahwa keberhasilan dapat diraih siapa pun, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan fisik, asalkan memiliki kemauan dan semangat pantang menyerah.
“Kami ingin mereka termotivasi. Bahwa keterbatasan bukan alasan untuk berhenti berkreasi,” tutur Paijo yang akrab disapa Jojo.
Peserta Difabel Semakin Termotivasi
Salah satu peserta, Sugeng Mariyawan, warga Desa Adiraja, Kecamatan Adipala, mengaku sangat bersyukur bisa mengikuti pelatihan ini.
“Saya senang sekali. Selain belajar keterampilan baru, pelatihan ini juga memberi peluang bagi kami untuk berwirausaha. Semoga bisa meningkatkan ekonomi keluarga,” ungkap Sugeng dengan wajah sumringah.
Dari Cilacap untuk Indonesia Inklusif
Kegiatan “Paragon Bergerak” ini menjadi bukti nyata bahwa pemberdayaan difabel bukan hanya tentang memberi bantuan, tetapi memberikan kesempatan untuk berkembang dan mandiri. Dengan mengubah limbah menjadi karya, para peserta tidak hanya berkreasi, tetapi juga membuktikan bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk berkarya dan berdaya.
Laporan: Afison Manik