Api Perlawanan di Purbalingga: Aliansi Bersatu Lawan Kebijakan Anti-Rakyat

Avatar photo

- Kontributor

Selasa, 19 Agustus 2025 - 07:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto setelah menjalani Rapat koordinasi dengan pihak

Foto setelah menjalani Rapat koordinasi dengan pihak

PURBALINGGA | PortalIndonesiaNewsNet — Suasana Pendopo Sangga Langit memanas. Puluhan tokoh masyarakat, politisi, ketua LSM, akademisi, hingga pimpinan ormas se-Kabupaten Purbalingga, bersatu menyatakan sikap: mengkawal dan mengkritik keras kebijakan Pemkab Purbalingga yang dinilai menyengsarakan rakyat. Senin 18 Agustus 2025

Isu paling tajam yang disorot adalah mahalnya seragam sekolah, kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tanpa kejelasan manfaat, hingga dugaan penyalahgunaan anggaran oleh segelintir pejabat.

Kritik Tajam Tokoh Aliansi

Icus Susilo, SH, inisiator gerakan, lantang menyatakan:

“Keluhan rakyat berhamburan, tetapi Pemkab hanya bungkam. Purbalingga mau dibawa ke mana sebenarnya? Kalau pemerintah tak berpihak pada rakyat, kami yang akan suarakan!”

READ  Direktur PT Portal Indonesia News Grup Iskandar Kecam Terkait Dugaan Intimidasi Terhadap Wartawan Harian7: Seruan Mendesak untuk Perlindungan Kebebasan Pers di Indonesia

Imam Maliki menambahkan sorotannya pada pajak yang mencekik, layanan BPJS yang buruk, BUMD yang terus merugi, dan rakyat miskin yang dipaksa menanggung biaya pendidikan.

READ  Tambang Galian C Ilegal di Tuban Merajalela: LIN Jatim Desak Aparat Bertindak, Pelaku Diduga Gunakan BBM Subsidi!

“Kalau bukan kita yang bersuara, siapa lagi? Kebijakan anti-rakyat harus kita lawan!” tegasnya.

Dari kalangan akademisi, Dr. Indaru menekankan pentingnya kekuatan sosial:

“Aliansi Bersatu adalah kekuatan moral dan sosial untuk menuntut perubahan nyata yang berpihak pada rakyat,” ujarnya.

READ  Dorong Kemandirian Ekonomi Warga, Puluhan Difabel di Cilacap Dilatih Bikin Souvenir dari Gedebog Pisang

Sementara itu, pemerhati pendidikan, Puji Siswondo, menyoroti mahalnya bahan seragam dan dugaan korupsi dana BOS.

“Ini membebani rakyat dan harus diawasi ketat. Dengan Aliansi Bersatu, kami ingin Purbalingga bebas dari praktik korupsi,” ucapnya.

READ  Viral! Pemuda Tonjong Ditolak Kerja, PT di Brebes Dinilai Diskriminatif Hanya Terima Perempuan

Ajakan Aksi Nyata

Selamet Wahidin menutup pertemuan dengan pesan keras:

“Kita kawal pemerintah agar tak keluar dari rel. BUMD yang carut-marut harus dibenahi. Hanya dengan kekompakan, Purbalingga bisa maju,” katanya.

READ  Berkedok “Sumbangan”, SMPN 3 Purworejo Diduga Jalankan Praktik Tipu Muslihat Terstruktur — Sugiyono SH: Bukti Lemahnya Penegakan Hukum!

Garda Terdepan Suara Rakyat

Pertemuan ini melahirkan tekad bulat: Aliansi Bersatu siap menjadi garda terdepan pengawal pemerintahan. Mereka tidak hanya akan mengkritisi kebijakan yang menyimpang, tapi juga memastikan suara rakyat tidak sekadar didengar, melainkan ditindaklanjuti.

READ  Wali Kota Medan Hadiri Pesta Puncak Tahun Transformasi HKBP Distrik 31 Medan Utara: Wujudkan Perubahan Nyata dari Keluarga

Dengan nada keras, para tokoh menutup pertemuan dengan satu pesan:

“Purbalingga tak boleh dipimpin dengan kebijakan anti-rakyat. Saatnya rakyat bangkit dan mengawal pemerintahan!”

Laporan : Afison manik

 

Berita Terkait

Heboh di Purworejo! Anak Sekdes Dibully, Guru Ngaku Preman Sekolah, Dugaan Pungli di Balik Tembok SMP Negeri 3 Terkuak!
Niat Menolong Pedagang, Petugas Satpol PP Malah Dikeroyok di Alun-Alun Cilacap
Satpol PP Blora Bungkam Soal Miras & Karaoke Ilegal — Publik Curiga Ada “Atensi Khusus” di Balik Diamnya Aparat!
DPRD Sidak! Hutan Adat Suku Lubuk Diduga Dirusak PT SBP — Warisan Leluhur Digasak
Pihak CV Bangun Pertiwi Bantah Tuduhan Proyek Drainase di Gendongan Tak Gunakan Lantai Kerja: “Semua Sesuai Spek dan Bukti Ada”
Guru SMPN 3 Purworejo Diduga Bully Siswa Karena Orang Tuanya Bongkar Pungli — Sugiyono SH: “Mental Pendidik Sekarang Mirip Preman!”
Kapolres Grobogan Dinilai Lamban Menjawab Surat Kuasa Hukum: “Yang Diminta Itu Hak Tersangka, Mau Jadi Apa Negara Ini?”
Terendus Modus Ngangsu Pertalite di SPBU Klaten, Lampu Dimatikan Saat Pengisian — Dugaan Pembiaran Menguat Pembiaran Menguat

Berita Terkait

Kamis, 23 Oktober 2025 - 01:44 WIB

Heboh di Purworejo! Anak Sekdes Dibully, Guru Ngaku Preman Sekolah, Dugaan Pungli di Balik Tembok SMP Negeri 3 Terkuak!

Rabu, 22 Oktober 2025 - 07:14 WIB

Niat Menolong Pedagang, Petugas Satpol PP Malah Dikeroyok di Alun-Alun Cilacap

Selasa, 21 Oktober 2025 - 00:48 WIB

Satpol PP Blora Bungkam Soal Miras & Karaoke Ilegal — Publik Curiga Ada “Atensi Khusus” di Balik Diamnya Aparat!

Senin, 20 Oktober 2025 - 18:03 WIB

DPRD Sidak! Hutan Adat Suku Lubuk Diduga Dirusak PT SBP — Warisan Leluhur Digasak

Minggu, 19 Oktober 2025 - 20:18 WIB

Pihak CV Bangun Pertiwi Bantah Tuduhan Proyek Drainase di Gendongan Tak Gunakan Lantai Kerja: “Semua Sesuai Spek dan Bukti Ada”

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 23:17 WIB

Kapolres Grobogan Dinilai Lamban Menjawab Surat Kuasa Hukum: “Yang Diminta Itu Hak Tersangka, Mau Jadi Apa Negara Ini?”

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 07:05 WIB

Terendus Modus Ngangsu Pertalite di SPBU Klaten, Lampu Dimatikan Saat Pengisian — Dugaan Pembiaran Menguat Pembiaran Menguat

Jumat, 17 Oktober 2025 - 21:40 WIB

POLRES SALATIGA LIMPAHKAN KASUS KOPERASI BLN KE POLDA JAWA TENGAH

Berita Terbaru