Karanganyar | PortalindonesiaNews.Net — Sinyal kebangkitan pertanian Jawa Tengah kian terasa. Dari Colomadu, Karanganyar, semangat baru digelorakan melalui penunjukan Wawan Pramono, Anggota DPRD Karanganyar dari Partai Gerindra, sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Tani Merdeka Jawa Tengah. Ia ditugasi menakhodai organisasi tani ini selama lima tahun ke depan dengan misi besar: memperkuat ketahanan pangan nasional di era pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto. Senin, 15 September 2025
Penunjukan Wawan dilakukan dalam Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) yang digelar Minggu (14/9/2025). Ketua Umum Tani Merdeka Indonesia, Don Muzakir, menggunakan hak prerogatifnya di hadapan 102 peserta dari 34 kabupaten/kota se-Jawa Tengah.
“Rakerwil ini bukan sekadar agenda rutin, tapi forum strategis untuk menyatukan langkah menghadapi tantangan pangan dan politik. Jawa Tengah adalah lumbung pangan nasional, maka peran Tani Merdeka sangat krusial,” tegas Don Muzakir.
Gebrakan Awal: Pemetaan Pertanian dan Lahan Tidur
Dalam sambutannya, Wawan Pramono langsung memaparkan program prioritas. Ia menegaskan akan melakukan pemetaan potensi pertanian (mapping) di tiap kabupaten/kota, mulai dari kopi, padi, hingga komoditas lokal unggulan lainnya.
“Setiap daerah punya potensi berbeda. Dengan mapping, kita bisa mengoptimalkan kekuatan lokal untuk mendukung ketahanan pangan,” ujar Wawan optimis.
Tak hanya itu, Wawan menyiapkan langkah konkret menggarap lahan tidur yang selama ini terbengkalai. Melalui kerja sama dengan Perhutani dan pihak terkait, lahan non-produktif akan disulap menjadi lahan pertanian produktif.
Inklusif: Dari KWT Hingga Petani Milenial
Wawan menegaskan pentingnya pendekatan inklusif. Menurutnya, kebangkitan pertanian harus melibatkan semua pihak: kelompok tani tradisional, kelompok wanita tani (KWT), hingga petani milenial yang dinilainya sebagai motor perubahan di era modern.
“Petani milenial adalah harapan masa depan. Dengan inovasi dan teknologi, mereka bisa mengubah wajah pertanian Indonesia,” tandasnya.
Struktur Baru, Aspirasi dari Bawah
Ketua Panitia Rakerwil, Arif Afianto, menyebutkan bahwa organisasi kini diperkuat dengan enam koordinator wilayah (korwil) berbasis karesidenan: Surakarta, Pekalongan, Pati, Kedu, Banyumas, dan Semarang. Struktur ini dinilai lebih efisien untuk mempercepat realisasi program.
Diskusi Rakerwil pun menyuarakan beragam masalah di lapangan: irigasi belum merata, kebutuhan modernisasi alat, hingga akses pasar bagi petani kecil. Namun, ada pula kabar baik mengenai stabilitas distribusi pupuk dan harga gabah yang mulai terkendali.
Seluruh aspirasi ini akan dirangkum DPW untuk dibawa ke tingkat pusat sebagai rekomendasi kebijakan bagi pemerintahan Prabowo-Gibran.
Laporan : iskandar