Skandal MCK PUPR di Konawe: Bantuan untuk Warga Miskin “Nyasar” ke Pengusaha Kaya, Diduga Jadi “Upah Mobil Proyek”

Avatar photo

- Kontributor

Kamis, 31 Juli 2025 - 13:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto istimewa

Foto istimewa

KONAWE | PortalIndonesiaNews.Net – Program bantuan Mandi, Cuci, Kakus (MCK) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, tengah diguncang skandal memalukan. Alih-alih membantu warga miskin yang belum memiliki fasilitas sanitasi layak, proyek senilai lebih dari Rp500 juta ini justru diduga “nyasar” ke kantong para pengusaha tajir!

Fakta mengejutkan terungkap di Desa Asao, Kecamatan Tonguna. Alih-alih menyasar keluarga prasejahtera, satu unit MCK justru dibangun di rumah seorang pengusaha somel (penggergajian kayu). Padahal, masyarakat kecil di desa tersebut banyak yang belum memiliki fasilitas MCK layak.

Investigasi yang dilakukan tim media menunjukkan adanya indikasi kuat penyimpangan dan manipulasi data penerima bantuan. Warga pun mengaku kecewa dan merasa dipermainkan.

“Kami sudah lama menantikan bantuan ini. Tapi malah yang dapat justru orang kaya yang punya usaha besar,” keluh salah satu warga yang minta identitasnya disembunyikan, Kamis (31/7/2025).

READ  Revitalisasi SMPN 27 Purworejo Jadi Sorotan: Beton Dicampur Manual, Tanpa APD, dan Minim Pengawasan

Lebih mencengangkan lagi, Lingce Solihin, selaku pelaksana program MCK di Desa Asao, secara terbuka mengakui bahwa bantuan diberikan kepada pengusaha tersebut sebagai “imbalan” karena kendaraannya dipakai untuk mengangkut material proyek.

READ  Menjaring Notaris Berkompeten, Kemenkumham Jateng Gelar Seleksi CAT Calon Notaris 2024

“Kami kasih MCK karena mobil mereka dipakai angkut material proyek dari anggaran PUPR yang Rp500 juta sekian,” ujar Lingce saat dikonfirmasi wartawan.

“Itu cuma nama pengganti,” lanjutnya enteng, seolah praktik tersebut adalah hal biasa.

READ  Diduga Menyalahi Spesifikasi, Proyek Jalan Kondang Sari Argasunya Bernilai Rp 1,8 Miliar Tuai Sorotan – PUPR dan Aparat Desa Bungkam

Dalam pernyataannya, Lingce juga menyebutkan bahwa anggaran per unit MCK mencapai Rp12 juta, dengan ukuran hanya 1 meter 30 sentimeter. Harga tandon air yang digunakan juga disebut mencapai Rp4,5 juta, angka yang langsung memicu tanda tanya publik soal transparansi dan kewajaran harga.

READ  Skandal RSUD Kalisari Batang: Pasien Divonis HIV, Ternyata Selang Tertinggal di Tubuh

Ketika tim media mencoba menghubungi Lingce kembali untuk klarifikasi lebih lanjut, nomornya aktif namun tidak diangkat. Sikap bungkam ini semakin memperkuat dugaan adanya praktik yang tidak transparan dan berpotensi melanggar hukum.

Kini, warga Desa Asao bersama sejumlah tokoh masyarakat berencana melaporkan kasus ini ke Kejaksaan Negeri Konawe. Mereka menuntut agar aparat penegak hukum segera turun tangan dan membongkar seluruh rantai dugaan penyalahgunaan dana rakyat ini.

READ  Kasus Kekerasan Siswi SD di Boyolali: Sekolah Diduga Lambat Tangani, ELBEHA Barometer Turun Tangan!  

“Ini bukan hanya soal bantuan MCK, tapi soal martabat dan keadilan. Kami minta Kejaksaan bergerak cepat!” tegas salah satu tokoh masyarakat setempat.

READ  Duh! Anak Kiai dan Buruh Nekat Diduga Gunakan Ijazah Palsu Untuk Proses Jadi Pengacara, Kini Mereka Berurusan Dengan Polisi

Skandal ini menjadi tamparan keras bagi program-program sosial yang kerap diselewengkan oleh oknum tak bertanggung jawab. Jika tidak ditangani serius, maka kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah bisa terus terkikis.

Apakah aparat penegak hukum akan bertindak? Ataukah kasus ini kembali tenggelam seperti banyak kasus lainnya?

Laporan : Jhon

Berita Terkait

PKL Satu Payung Gelar “Jumat Berkah”, Bagikan Makanan di Depan Balai Kota Salatiga
Prestasi Gemilang Putra Semarang di Ajang MAPAK XV 2025, Jason Juara 1 dan Angger Juara 2!
Viral… Kasus GTB: Advokat & Ketua DPW IWOI Jateng Siap Kawal Narasumber yang Dikriminalisasi Ketua RW 6 GTB Mijen
Kepala Desa Tegal Kunir Lor Tuai Apresiasi, Dana Desa Dikelola Transparan dan Tepat Sasaran
Warga Salatiga & Kab. Semarang Resah Ulah Debt Collector, Elbeha Barometer Desak Aparat Tegas!
Pasar Modern Jetis Siap Jadi Ikon Baru Salatiga, Warga Antusias Menanti
Laka Maut Nyaris Terjadi di JLS Salatiga, Satlantas Bergerak Cepat Selamatkan Korban!
Advokat John L Situmorang Bongkar Skandal Hukum di Grobogan: Polisi Diduga Rekayasa Kasus, Hak Terdakwa Dilanggar!

Berita Terkait

Jumat, 3 Oktober 2025 - 23:19 WIB

PKL Satu Payung Gelar “Jumat Berkah”, Bagikan Makanan di Depan Balai Kota Salatiga

Jumat, 3 Oktober 2025 - 21:34 WIB

Prestasi Gemilang Putra Semarang di Ajang MAPAK XV 2025, Jason Juara 1 dan Angger Juara 2!

Jumat, 3 Oktober 2025 - 21:27 WIB

Viral… Kasus GTB: Advokat & Ketua DPW IWOI Jateng Siap Kawal Narasumber yang Dikriminalisasi Ketua RW 6 GTB Mijen

Jumat, 3 Oktober 2025 - 21:14 WIB

Kepala Desa Tegal Kunir Lor Tuai Apresiasi, Dana Desa Dikelola Transparan dan Tepat Sasaran

Jumat, 3 Oktober 2025 - 20:54 WIB

Warga Salatiga & Kab. Semarang Resah Ulah Debt Collector, Elbeha Barometer Desak Aparat Tegas!

Kamis, 2 Oktober 2025 - 22:34 WIB

Laka Maut Nyaris Terjadi di JLS Salatiga, Satlantas Bergerak Cepat Selamatkan Korban!

Kamis, 2 Oktober 2025 - 17:12 WIB

Advokat John L Situmorang Bongkar Skandal Hukum di Grobogan: Polisi Diduga Rekayasa Kasus, Hak Terdakwa Dilanggar!

Selasa, 30 September 2025 - 21:10 WIB

Tambang Galian C Ilegal di Tuban Merajalela: LIN Jatim Desak Aparat Bertindak, Pelaku Diduga Gunakan BBM Subsidi!

Berita Terbaru