Rp36,7 Miliar untuk Rumah Sakit Tak Layak Pakai: Retak di Beton, Retak dalam Tanggung Jawab Negara

Avatar photo

- Kontributor

Rabu, 30 Juli 2025 - 15:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto istimewa

Foto istimewa

BENGKAYANG | PortalIndonesiaNews.net – Di atas kertas, Rumah Sakit Pratama Jagoi Babang adalah simbol kemajuan. Dibangun dengan anggaran fantastis senilai Rp36.789.000.000 dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Tahun 2023, proyek ini diresmikan secara simbolis pada September 2024. Namun realitas di lapangan berkata lain: bangunan yang seharusnya menjadi pusat layanan kesehatan tak kunjung difungsikan, bahkan dinilai tidak layak pakai.

Alih-alih menjadi harapan baru bagi masyarakat perbatasan Bengkayang, rumah sakit tersebut kini justru menjadi monumen pemborosan anggaran dan lemahnya pengawasan proyek publik.

“Tangga dan dinding sudah retak, fasilitas medis belum siap, dan area sekeliling bangunan terbengkalai. Ini bukan proyek gagal bangun, tapi cermin dari tanggung jawab negara yang gagal dijalankan,” ujar Andri Mayudi, Ketua DPD LSM MAUNG Kalimantan Barat.

Retak di Mana-Mana, Tapi Dana Nyaris Cair Penuh

LSM MAUNG menemukan sejumlah indikasi kuat adanya mark-up anggaran dan dugaan manipulasi progres fisik proyek. Bahkan, menurut Andri, ada kemungkinan proyek ini telah dibayar lunas, meski pekerjaan fisik belum rampung secara riil.

READ  Eks Sales PT Harapan Jaya Saguna Ditangkap, Diduga Gelapkan Dana Perusahaan Miliaran Rupiah

Yang tak kalah mengherankan, proyek ini menyedot dana pengawasan hingga Rp1,64 miliar, namun bangunan tetap bermasalah. LSM MAUNG mempertanyakan apakah pengawasan benar-benar dilakukan atau hanya formalitas belaka.

READ  Korupsi BUMDes Berjo Jilid II: Kejari Karanganyar Sita Mobil hingga Perhiasan Senilai Ratusan Juta Rupiah

“Kami mempertanyakan keabsahan dokumen serah terima (PHO/FHO) dan BAST. Kalau dokumen itu sudah diteken dalam kondisi bangunan seperti ini, maka patut diduga ada pemalsuan administratif yang sangat serius,” tegasnya.

READ  Warga Kliwonan Gunungpati Semarang Rayakan HUT RI ke-80 dengan Meriah dan Penuh Khidmat

Rakyat Belum Bisa Berobat, Tapi Proyek Sudah ‘Selesai’?

Hasil investigasi lapangan menunjukkan:

 

Aspek Temuan Utama

Konstruksi Retakan pada struktur, pekerjaan tidak selesai, area sekitar terbengkalai

Pengawasan Biaya besar tanpa kontrol mutu, fungsi pengawasan dipertanyakan

Administratif Dugaan PHO dan BAST diteken sebelum progres aktual selesai

Anggaran-Progres Dana hampir terserap penuh, namun output tak mencerminkan progres fisik

LSM MAUNG pun menyerukan audit investigatif menyeluruh dan langkah hukum konkret terhadap pihak-pihak terkait, mulai dari pelaksana proyek hingga pejabat teknis yang terlibat.

Diamnya Negara, Retaknya Harapan

Ironisnya, hingga berita ini diturunkan, tidak ada penjelasan resmi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkayang maupun pihak pelaksana proyek terkait mengapa rumah sakit belum juga difungsikan. Keheningan ini semakin memperkuat dugaan bahwa ada sesuatu yang sengaja ditutup-tutupi.

READ  Jaringan Sabu Dibongkar! Polresta Cilacap Bekuk Dua Kurir Asal Banyumas, Barang Bukti 15 Paket Siap Edar Ditanam di Pinggir Jalan

“Negara tidak boleh bangga pada serapan anggaran, bila yang diserap justru harapan rakyat. Ketika layanan dasar kesehatan gagal diberikan, yang retak bukan cuma beton—tapi juga nurani para pemangku kebijakan,” pungkas Andri.

Laporan : jhon

Berita Terkait

Setahun Lebih Tak Ada Kejelasan, Korban Penganiayaan di Blora Kecewa: Polisi Dinilai Abai Tangani Laporan
Berani Lawan Fakta? Tribuncakranews Bukak Bukti, Siap Buka Permainan Kotor di Balik Kasus Purworejo
Kasus YY, YD & ARF: Bantahan MRN Picu Polemik, Publik Kecam Dugaan Pemerasan Berkedok Janji Bebaskan Perkara
Kasus Dugaan Penipuan & Pemerasan Berkedok Janji Bebaskan Perkara: Oknum YY dan Oknum Wartawan Disorot, ARF Siap Tempuh Jalur Hukum
Warga Kliwonan Gunungpati Semarang Rayakan HUT RI ke-80 dengan Meriah dan Penuh Khidmat
Kasus Investasi Rp120 Juta di Rembang Diduga Dipaksakan Jadi Pidana, Kuasa Hukum Sorot “Permainan Manis” antara Pelapor dan Penyidik Polres
Semarak HUT RI ke-80, IWOI Jateng & Polsek Semarang Barat Bagikan 1.000 Bendera Merah Putih di Exit Tol Krapyak
Skandal Pelabuhan Tembilahan? Alih Fungsi Jadi “Pujasera” dan Pungutan Diduga di Luar Aturan, Publik Desak Audit Nasional

Berita Terkait

Senin, 18 Agustus 2025 - 19:04 WIB

Setahun Lebih Tak Ada Kejelasan, Korban Penganiayaan di Blora Kecewa: Polisi Dinilai Abai Tangani Laporan

Senin, 18 Agustus 2025 - 10:21 WIB

Berani Lawan Fakta? Tribuncakranews Bukak Bukti, Siap Buka Permainan Kotor di Balik Kasus Purworejo

Minggu, 17 Agustus 2025 - 14:28 WIB

Kasus YY, YD & ARF: Bantahan MRN Picu Polemik, Publik Kecam Dugaan Pemerasan Berkedok Janji Bebaskan Perkara

Minggu, 17 Agustus 2025 - 14:03 WIB

Kasus Dugaan Penipuan & Pemerasan Berkedok Janji Bebaskan Perkara: Oknum YY dan Oknum Wartawan Disorot, ARF Siap Tempuh Jalur Hukum

Minggu, 17 Agustus 2025 - 13:30 WIB

Warga Kliwonan Gunungpati Semarang Rayakan HUT RI ke-80 dengan Meriah dan Penuh Khidmat

Jumat, 15 Agustus 2025 - 21:09 WIB

Semarak HUT RI ke-80, IWOI Jateng & Polsek Semarang Barat Bagikan 1.000 Bendera Merah Putih di Exit Tol Krapyak

Kamis, 14 Agustus 2025 - 21:23 WIB

Skandal Pelabuhan Tembilahan? Alih Fungsi Jadi “Pujasera” dan Pungutan Diduga di Luar Aturan, Publik Desak Audit Nasional

Kamis, 14 Agustus 2025 - 14:56 WIB

DPD IWOI Kota Semarang Gandeng Pengadilan Negeri, Dorong Transparansi dan Edukasi Hukum untuk Publik

Berita Terbaru