Ungkap tindak pencabulan terhadap anak, Polres Semarang gelar Press Release.

- Kontributor

Rabu, 4 September 2024 - 12:29 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Portalindonesianews.net _ Semarang Rabu Siang 4 September 2024, Polres menggelar Press Release ungkap tindak pidana pencabulan persetubuhan terhadap anak dibawah umur. Dimana lokasi kejadian berada di 3 lokasi berbeda di wilayah Kec. Pringapus Kab. Semarang. 

Kapolres Semarang AKBP Ike Yulianto W, SH. SIK. MH., didampingi kasat Reskrim AKP M. Aditya Perdana STK, SIK., Kasi Humas AKP Pri Handayani SH., serta saksi ahli dari Dinas Sosial yaitu kepala dinas sosial Kab. Semarang Dra. Istichimah M.Si., Kabid dinas Perlindungan Perempuan dan Anak Kab. Semarang Retna Prasetyawati SH., serta Psikolog Margaretta Lina Wahyu Wulansari S.Psi., M.Psi., menggelar Press Release di Loby Polres Semarang. 

Dihadapan awak media yang hadir dalam kegiatan Press Release, Polres Semarang juga menghadirkan ke 5 pelaku tindak pidana persetubuhan anak. Kapolres Semarang Langsung menyampaikan kronologi kejadian yang terjadi pada Kamis 29 Agustus 2024. 

Dimana korban dalam hal ini diaebut Anak Korban Berinisial SGC (13 Th) masih duduk di bangku SMP, dan anak korban kenal dengan salah satu pelaku saat menonton pertunjukan salah satu seni budaya. 

READ  Cilacap Gempar! 31 Tersangka Ricuh DPRD Ditangkap, Kerugian Fantastis Rp6,5 Miliar

“Pelaku berjumlah 5 orang, HW (21 Th), EP (30 Th), IDA (24 Th), SH (31 Th) semua warga Kec. Pringapus. Sedangkan MW (33 Th) merupakan warga Kab. Magelang namun berdomisili di Kec. Pringapus. Semua pelaku ini bekerja serabutan.” Jelas AKBP Ike. 

Lebih lanjut pihaknya menyampaikan, bahwa pada Kamis 29 Agustus 2024 sekitar pukul 15.00 Wib salah satu pelaku HW mengajak anak korban bertemu dan mengajak ke tempat kerja EP. Setelah mengobrol beberapa saat datang SH, dan kemudian ketiga pelaku mengajak anak korban jalan jalan di daerah proyek Bendungan Jragung. Namun Salah satu pelaku sempat menghubungi IDA dan MW mengajak bertemu di lokasi Bendungan Jragung, namun dengan membawa minuman keras jenis Ciu. 

Sesampai dilokasi yang merupakan semak semak, ke 5 pelaku melakukan pesta miras. Anak korban sempat diajak minum dengan dibawah ancaman para pelaku, Saat kondisi mabuk SH sempat melakukan persetubuhan. Tidak sampai disitu, sekitar pukul 23.00 Wib para pelaku mengajak anak korban berpindah di sebuah bangunan kosong didaerah Wonorejo Kec. Pringapus. 

READ  KPK Bongkar Strategi Ridwan Kamil Samarkan Kepemilikan Kendaraan Lewat Ajudan

“Di rumah kosong tersebut, para pelaku melakukan persetubuhan secara bergiliran kepada anak korban. Hingga pada 30 Agustus 2024 dini hari sekitar pukul 01.00 Wib, AK dan MW mengajak anak korban ke rumah rekannya DS.” Tambahnya. 

Masih menurut AKBP Ike, saat nongkrong di rumah rekannya DS yang juga dijadikan saksi oleh pihak penyidik unit PPA Polres Semarang. AK dan MW melakukan hal persetubuhan kembali terhadap anak korban, disaat pemilik rumah DS tertidur. Sekitar pukul 04.00 Wib pagi, kedua pelaku mengantar anak korban di depan salah satu swalayan didekat rumah bibinya di Harjosari Kec. Bawen. 

READ  Kepala Desa Tegal Kunir Lor Tuai Apresiasi, Dana Desa Dikelola Transparan dan Tepat Sasaran

“Anak korban selama ini tinggal bersama bibinya, jadi setelah kejadian anak korban diantar AK dan MW didaerah Harjosari Kec. Bawen. Kepada para pelaku akan dikenakan UU perlindungan anak pasal 81 dan 82 ayat 1 dan ayat 2 UU Republik Indonesia No. 17 tahun 2016 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti Undang undang no.01 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU No. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak menjadi Undang Undang Jo. Pasal 76 D dan 76 E UU Republik Indonesia No. 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak. Dengan pidana paling lama 15 tahun penjara.” Pungkas Kapolres. 

Para saksi ahli yang hadir dalam kegiatan Press Release ini berkomitmen untuk membantu pihak Polres Semarang, baik dalam penyidikan maupun pendampingan atau Trauma Healing kepada anak korban.

Red:Time

PT. Portal Indonesia News Grup

Berita Terkait

PKL Satu Payung Gelar “Jumat Berkah”, Bagikan Makanan di Depan Balai Kota Salatiga
Prestasi Gemilang Putra Semarang di Ajang MAPAK XV 2025, Jason Juara 1 dan Angger Juara 2!
Viral… Kasus GTB: Advokat & Ketua DPW IWOI Jateng Siap Kawal Narasumber yang Dikriminalisasi Ketua RW 6 GTB Mijen
Kepala Desa Tegal Kunir Lor Tuai Apresiasi, Dana Desa Dikelola Transparan dan Tepat Sasaran
Warga Salatiga & Kab. Semarang Resah Ulah Debt Collector, Elbeha Barometer Desak Aparat Tegas!
Pasar Modern Jetis Siap Jadi Ikon Baru Salatiga, Warga Antusias Menanti
Laka Maut Nyaris Terjadi di JLS Salatiga, Satlantas Bergerak Cepat Selamatkan Korban!
Advokat John L Situmorang Bongkar Skandal Hukum di Grobogan: Polisi Diduga Rekayasa Kasus, Hak Terdakwa Dilanggar!

Berita Terkait

Jumat, 3 Oktober 2025 - 23:19 WIB

PKL Satu Payung Gelar “Jumat Berkah”, Bagikan Makanan di Depan Balai Kota Salatiga

Jumat, 3 Oktober 2025 - 21:34 WIB

Prestasi Gemilang Putra Semarang di Ajang MAPAK XV 2025, Jason Juara 1 dan Angger Juara 2!

Jumat, 3 Oktober 2025 - 21:27 WIB

Viral… Kasus GTB: Advokat & Ketua DPW IWOI Jateng Siap Kawal Narasumber yang Dikriminalisasi Ketua RW 6 GTB Mijen

Jumat, 3 Oktober 2025 - 21:14 WIB

Kepala Desa Tegal Kunir Lor Tuai Apresiasi, Dana Desa Dikelola Transparan dan Tepat Sasaran

Jumat, 3 Oktober 2025 - 20:54 WIB

Warga Salatiga & Kab. Semarang Resah Ulah Debt Collector, Elbeha Barometer Desak Aparat Tegas!

Kamis, 2 Oktober 2025 - 22:34 WIB

Laka Maut Nyaris Terjadi di JLS Salatiga, Satlantas Bergerak Cepat Selamatkan Korban!

Kamis, 2 Oktober 2025 - 17:12 WIB

Advokat John L Situmorang Bongkar Skandal Hukum di Grobogan: Polisi Diduga Rekayasa Kasus, Hak Terdakwa Dilanggar!

Selasa, 30 September 2025 - 21:10 WIB

Tambang Galian C Ilegal di Tuban Merajalela: LIN Jatim Desak Aparat Bertindak, Pelaku Diduga Gunakan BBM Subsidi!

Berita Terbaru