Rapat Komisi C DPRD Surabaya Memanas, Advokat Senior Tuding “Putra Mahkota” PT Darmo Permai Sewa 100 Pembunuh Bayaran!

Avatar photo

- Kontributor

Kamis, 21 Agustus 2025 - 11:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto istimewa ketika rapat molai berlangsung

Foto istimewa ketika rapat molai berlangsung

SURABAYA – PortalIndonesiaNews.Net — Suasana rapat Komisi C DPRD Kota Surabaya pada Selasa (12/8/2025) berubah panas dan penuh ketegangan. Forum yang awalnya hanya membahas persoalan pajak mendadak ricuh setelah advokat senior, Prof. Dr. KPHA. Tjandra Sridjaja Pradjonggo, S.H., M.H., melontarkan tuduhan mengejutkan: seorang figur kunci PT Darmo Permai disebut menyewa 100 pembunuh bayaran untuk mengintimidasi warga Tubanan.

Tjandra, yang hadir tanpa undangan resmi dan mengaku mewakili warga, dengan lantang menuding KS—dikenal sebagai “putra mahkota” PT Darmo Permai—sebagai otak di balik dugaan aksi teror tersebut. Tuduhan itu sontak membuat anggota dewan, pejabat Pemkot, Bapenda, dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) yang hadir terperangah.

“KS sudah tidak hanya bermain di ranah bisnis. Dia menyewa seratus pembunuh bayaran untuk menakut-nakuti warga Tubanan!” tegas Tjandra sembari mengangkat sebuah foto di hadapan forum.

READ  DPD IWOI Kota Semarang Gandeng Pengadilan Negeri, Dorong Transparansi dan Edukasi Hukum untuk Publik

BPN Buka Suara, Sengketa Lahan Kian Rumit

Pernyataan itu muncul setelah Tjandra menuding PT Darmo Permai tidak lagi sah menguasai lahan 57,5 hektare di Tubanan. Namun, klaimnya langsung dimentahkan pihak BPN yang menyebut status lahan masih sah atas nama PT Darmo Permai.

READ  Polda Jateng menggeber penyidikan dugaan korupsi di Kabupaten Boyolali.

Ketegangan makin memuncak saat Tjandra melontarkan tuduhan adanya lobi politik dan kedekatan perusahaan dengan sejumlah anggota dewan serta partai besar di Jakarta. Ia bahkan mengaku siap menjadi advokat bagi Bapenda dan BPN untuk melawan tekanan yang disebutnya berasal dari kelompok Darmo Permai.

READ  Semarak HUT RI ke-80, IWOI Jateng & Polsek Semarang Barat Bagikan 1.000 Bendera Merah Putih di Exit Tol Krapyak

Nama KS Makin Disorot

KS sendiri selama ini dikenal misterius. Meski jarang tampil di publik, namanya kerap beredar di kalangan elite bisnis Surabaya–Jakarta. Disebut-sebut pernah menempuh pendidikan di Jepang, KS juga dikabarkan mengendalikan dua perusahaan publik dengan jejaring kuat ke kelompok usaha nasional.

READ  Fajri Anugrah Ditangkap karena Kelola Situs Judi Online, Omzet Mencapai Rp 300 Juta per Bulan

Dokumen Internal Bocor di Forum Resmi

Ironisnya, di penghujung rapat Tjandra justru membacakan surat protes resmi PT Darmo Permai kepada Bapenda—dokumen yang semestinya bersifat internal. Tindakan ini memicu tanda tanya besar mengenai etika dan sumber bocornya dokumen tersebut.

READ  Skandal Penahanan Ibu Menyusui: Polres Jakarta Pusat Diduga Langgar Konstitusi, Bayi 9 Bulan Jadi Korban

Rapat Tanpa Hasil, Publik Menunggu Klarifikasi

Sidang Komisi C akhirnya ditutup tanpa keputusan jelas. Namun, tuduhan serius yang disampaikan Tjandra di forum resmi DPRD Surabaya meninggalkan bom waktu politik dan hukum. Publik kini menunggu respons KS, PT Darmo Permai, maupun aparat penegak hukum terkait tuduhan “100 pembunuh bayaran” yang menyeret nama besar dalam dunia properti Surabaya.

READ  Ketua LCKI Jateng Y. Joko Tirtono, SH Prihatin Atas Penggunaan Gas Air Mata dalam Demo 26 Agustus, Siap Berikan Pembelaan Hukum

Apakah ini hanya retorika panas seorang advokat, ataukah awal terbongkarnya skandal besar? Surabaya menunggu jawabannya.

Laporan: jhn

Berita Terkait

Heboh di Purworejo! Anak Sekdes Dibully, Guru Ngaku Preman Sekolah, Dugaan Pungli di Balik Tembok SMP Negeri 3 Terkuak!
Niat Menolong Pedagang, Petugas Satpol PP Malah Dikeroyok di Alun-Alun Cilacap
Satpol PP Blora Bungkam Soal Miras & Karaoke Ilegal — Publik Curiga Ada “Atensi Khusus” di Balik Diamnya Aparat!
DPRD Sidak! Hutan Adat Suku Lubuk Diduga Dirusak PT SBP — Warisan Leluhur Digasak
Pihak CV Bangun Pertiwi Bantah Tuduhan Proyek Drainase di Gendongan Tak Gunakan Lantai Kerja: “Semua Sesuai Spek dan Bukti Ada”
Guru SMPN 3 Purworejo Diduga Bully Siswa Karena Orang Tuanya Bongkar Pungli — Sugiyono SH: “Mental Pendidik Sekarang Mirip Preman!”
Kapolres Grobogan Dinilai Lamban Menjawab Surat Kuasa Hukum: “Yang Diminta Itu Hak Tersangka, Mau Jadi Apa Negara Ini?”
Terendus Modus Ngangsu Pertalite di SPBU Klaten, Lampu Dimatikan Saat Pengisian — Dugaan Pembiaran Menguat Pembiaran Menguat

Berita Terkait

Kamis, 23 Oktober 2025 - 01:44 WIB

Heboh di Purworejo! Anak Sekdes Dibully, Guru Ngaku Preman Sekolah, Dugaan Pungli di Balik Tembok SMP Negeri 3 Terkuak!

Rabu, 22 Oktober 2025 - 07:14 WIB

Niat Menolong Pedagang, Petugas Satpol PP Malah Dikeroyok di Alun-Alun Cilacap

Selasa, 21 Oktober 2025 - 00:48 WIB

Satpol PP Blora Bungkam Soal Miras & Karaoke Ilegal — Publik Curiga Ada “Atensi Khusus” di Balik Diamnya Aparat!

Senin, 20 Oktober 2025 - 18:03 WIB

DPRD Sidak! Hutan Adat Suku Lubuk Diduga Dirusak PT SBP — Warisan Leluhur Digasak

Minggu, 19 Oktober 2025 - 20:18 WIB

Pihak CV Bangun Pertiwi Bantah Tuduhan Proyek Drainase di Gendongan Tak Gunakan Lantai Kerja: “Semua Sesuai Spek dan Bukti Ada”

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 23:17 WIB

Kapolres Grobogan Dinilai Lamban Menjawab Surat Kuasa Hukum: “Yang Diminta Itu Hak Tersangka, Mau Jadi Apa Negara Ini?”

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 07:05 WIB

Terendus Modus Ngangsu Pertalite di SPBU Klaten, Lampu Dimatikan Saat Pengisian — Dugaan Pembiaran Menguat Pembiaran Menguat

Jumat, 17 Oktober 2025 - 21:40 WIB

POLRES SALATIGA LIMPAHKAN KASUS KOPERASI BLN KE POLDA JAWA TENGAH

Berita Terbaru