Banyumas | PortalIndonesiaNewsNet – Kasus penganiayaan di Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mendadak jadi sorotan publik. Seorang pria berinisial Iwan diduga menganiaya tetangganya, Bayu Yoga Tri Saputra alias Kipli, hingga babak belur hanya gara-gara komentar status WhatsApp, Jumat (15/8/2025) malam.
Korban mengalami luka serius di wajah, kepala, dan tangan akibat hantaman kursi lipat serta bogem mentah pelaku. Bayu harus mendapatkan perawatan intensif di Puskesmas Sokaraja. Bukti laporan telah diserahkan ke Polsek Sokaraja, lengkap dengan fotokopi KTP dan kwitansi berobat.
Tolak Damai, Korban Siap Tempuh Jalur Hukum
Meski sempat ditawari penyelesaian secara kekeluargaan, korban menegaskan akan tetap menempuh jalur hukum.
“Saya tidak akan berdamai. Bahkan saat kami coba bicara baik-baik, Iwan justru menantang. Dia bilang siap dipenjara,” ujar Kipli dengan nada tegas.
Namun, bukan menunjukkan penyesalan, Iwan justru disebut mendatangi rumah korban bersama keluarganya serta beberapa anggota ormas. Mereka diduga melakukan intimidasi, seolah ingin membungkam kasus ini.
Dugaan Pemakai Sabu dan “Backingan Polisi”
Situasi semakin panas karena muncul dugaan bahwa Iwan merupakan pengguna narkoba jenis sabu. Beberapa warga yang enggan disebutkan namanya bahkan mendesak polisi melakukan tes urine terhadap pelaku.
“Kami menduga dia pemakai sabu. Tapi anehnya kok tidak pernah tersentuh hukum. Kami khawatir ada aparat yang melindungi,” ujar salah satu warga Sokaraja.
Rumor kian beredar karena Iwan kerap mengaku dekat dengan salah satu aparat kepolisian di Polsek Sokaraja. Kondisi ini membuat warga resah, khawatir hukum hanya tajam ke bawah namun tumpul ke atas.
Masyarakat Ultimatum: Siap Gelar Aksi
Masyarakat Sokaraja kini menuntut agar aparat kepolisian bersikap tegas dan tidak pandang bulu. Jika kasus ini tidak diproses secara transparan, mereka mengancam akan turun ke jalan.
“Kami hanya ingin hukum ditegakkan. Jangan sampai rakyat kecil selalu jadi korban, sementara yang punya ‘backingan’ bisa bebas seenaknya,” tegas Kipli.
Kasus ini kini bukan sekadar penganiayaan, tetapi juga menguak dugaan penyalahgunaan narkoba dan keterlibatan aparat. Publik menanti: Apakah hukum benar-benar akan ditegakkan, atau kembali tunduk pada permainan orang-orang kuat?
Laporan : Marno