Simulasi Budaya Sadar Bencana di SDN Pakintelan 1: Edukasi Tanggap Bencana untuk Anak-anak

- Kontributor

Selasa, 24 September 2024 - 05:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto istimewa/saribun

Semarang, – Pada Sabtu, 21 September 2024, SDN Pakintelan 1 mengadakan Simulasi Budaya Sadar Bencana bekerja sama dengan berbagai lembaga dan komunitas, termasuk Sanggar Tari Kamurten, Gunungpati Peduli, TVRI Jawa Tengah, serta dukungan dari beberapa sponsor dan donatur. Kegiatan ini bertujuan membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan dalam menghadapi bencana gempa bumi secara aman dan efektif.

Acara ini tidak hanya mengenalkan anak-anak pada potensi bahaya akibat gempa seperti reruntuhan bangunan atau benda berat yang jatuh, tetapi juga melatih mereka untuk bertindak tepat saat bencana terjadi, seperti mencari tempat berlindung, melindungi kepala, dan cara keluar dari bangunan dengan aman. Sosialisasi sejak dini ini bertujuan menciptakan generasi yang lebih sadar dan siap menghadapi bencana alam.

READ  Polresta Magelang Diduga Minta Uang Damai Rp250 Juta: Kriminalisasi atau Pemerasan Berkedok Proses Hukum?

Baca juga artikel menarik lainnya di:tawuran-di-jalan-solo-semarang-boyolali.html

Menurut Daryono, koordinator SDN Pakintelan 1, “Kegiatan ini diharapkan membuat anak-anak tidak takut atau panik saat gempa terjadi. Mereka dibekali dengan pengetahuan kesiapsiagaan sehingga dapat menyelamatkan diri dari bencana. Kami juga menggunakan sendra tari untuk menambah daya ingat anak-anak.”

Simulasi ini berlangsung dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Bpbd Kota Semarang, Babinsa-Bhabinkamtibmas, serta komunitas lokal seperti Tim Kuda Lumping Tulabu Pakintelan dan Karang Taruna Pakintelan. Meskipun wilayah Gunungpati belum mengalami gempa besar sejak tahun 1856, wilayah ini berpotensi terkena dampak dari sesar aktif seperti Sesar Kaligarang dan Gribig, sehingga sosialisasi dan simulasi ini sangat penting sebagai bentuk kesiapsiagaan.

READ  Jeritan Pilu dari Purworejo: SB, Korban Persetubuhan yang Terlupakan?  

Baca juga artikel menarik lainnya di: kelompok-masyarakat-resmi-dilarang.html

Pentas Sendra Tari “Anggada Laku Budarna”

Selain simulasi, kegiatan ini juga dimeriahkan dengan sendra tari bertajuk “Anggada Laku Budarna” yang menceritakan kisah Dewi Sri, simbol kesuburan dan ketahanan pangan. Dalam cerita ini, tokoh Anggada, makhluk imajinatif berbulu merah, bersama Sempati, seekor burung yang peka terhadap alam semesta, melawan Kala Gumarang yang merusak kehidupan masyarakat dengan bencana alam. Melalui pentas ini, anak-anak diajak untuk selalu waspada dan tanggap terhadap bencana.

READ  Rp36,7 Miliar untuk Rumah Sakit Tak Layak Pakai: Retak di Beton, Retak dalam Tanggung Jawab Negara

Simulasi dan pentas seni ini diharapkan mampu memperkuat budaya sadar bencana di kalangan siswa dan masyarakat, serta meningkatkan kesiapan dalam menghadapi potensi bencana di masa mendatang.

(Red/Saribun)

PT. Portal Indonesia News Grup

Berita Terkait

Pungli Kepala Desa Jeruk Diduga Rugikan Rp75 Juta, Tipikor Rembang Disorot Publik
Pangdam IV/Diponegoro Santuni 1.000 Anak Yatim Piatu dan Putra-Putri Prajurit di HUT ke-80 RI: Wariskan Semangat Empati dan Persatuan
Setahun Lebih Tak Ada Kejelasan, Korban Penganiayaan di Blora Kecewa: Polisi Dinilai Abai Tangani Laporan
Berani Lawan Fakta? Tribuncakranews Bukak Bukti, Siap Buka Permainan Kotor di Balik Kasus Purworejo
Kasus YY, YD & ARF: Bantahan MRN Picu Polemik, Publik Kecam Dugaan Pemerasan Berkedok Janji Bebaskan Perkara
Kasus Dugaan Penipuan & Pemerasan Berkedok Janji Bebaskan Perkara: Oknum YY dan Oknum Wartawan Disorot, ARF Siap Tempuh Jalur Hukum
Warga Kliwonan Gunungpati Semarang Rayakan HUT RI ke-80 dengan Meriah dan Penuh Khidmat
Kasus Investasi Rp120 Juta di Rembang Diduga Dipaksakan Jadi Pidana, Kuasa Hukum Sorot “Permainan Manis” antara Pelapor dan Penyidik Polres

Berita Terkait

Senin, 18 Agustus 2025 - 21:34 WIB

Pungli Kepala Desa Jeruk Diduga Rugikan Rp75 Juta, Tipikor Rembang Disorot Publik

Senin, 18 Agustus 2025 - 19:35 WIB

Pangdam IV/Diponegoro Santuni 1.000 Anak Yatim Piatu dan Putra-Putri Prajurit di HUT ke-80 RI: Wariskan Semangat Empati dan Persatuan

Senin, 18 Agustus 2025 - 19:04 WIB

Setahun Lebih Tak Ada Kejelasan, Korban Penganiayaan di Blora Kecewa: Polisi Dinilai Abai Tangani Laporan

Senin, 18 Agustus 2025 - 10:21 WIB

Berani Lawan Fakta? Tribuncakranews Bukak Bukti, Siap Buka Permainan Kotor di Balik Kasus Purworejo

Minggu, 17 Agustus 2025 - 14:28 WIB

Kasus YY, YD & ARF: Bantahan MRN Picu Polemik, Publik Kecam Dugaan Pemerasan Berkedok Janji Bebaskan Perkara

Minggu, 17 Agustus 2025 - 13:30 WIB

Warga Kliwonan Gunungpati Semarang Rayakan HUT RI ke-80 dengan Meriah dan Penuh Khidmat

Minggu, 17 Agustus 2025 - 13:05 WIB

Kasus Investasi Rp120 Juta di Rembang Diduga Dipaksakan Jadi Pidana, Kuasa Hukum Sorot “Permainan Manis” antara Pelapor dan Penyidik Polres

Jumat, 15 Agustus 2025 - 21:09 WIB

Semarak HUT RI ke-80, IWOI Jateng & Polsek Semarang Barat Bagikan 1.000 Bendera Merah Putih di Exit Tol Krapyak

Berita Terbaru