SEMARANG|PortalindonesiaNews.Net — Aksi pembobolan yang satu ini mungkin bisa disebut “terunik” sepanjang pekan. Bukan karena besarnya kerugian atau tingginya teknologi yang dipakai pelaku, tapi justru karena… pelaku ketahuan sedang tidur nyenyak di lokasi kejadian!
Sri Nuraini (36), warga Kecamatan Ungaran Barat, semula hendak membuka apotek tempatnya bekerja pada Selasa pagi, 9 Juni 2025. Tapi alih-alih membuka pintu seperti biasa, ia malah disambut oleh salah satu pintu apotek yang sudah dalam kondisi terbuka.
“Saya pikir pegawai lain sudah datang lebih dulu. Tapi kok sepi?” ujarnya sambil masih terlihat heran.
Karena merasa ada yang tidak beres, Sri langsung memanggil rekan kerjanya Ananda (29) serta Supriyanto (44), seorang security dari kantor sebelah. Mereka pun bergegas melapor ke Polsek Ungaran.
Kapolres Semarang AKBP Ratna Quratul Ainy, SIK, M.Si. dalam keterangannya menyampaikan, “Pelaku kami amankan saat sedang tidur… di kasur periksa milik apotek. Saat dibangunkan, pelaku masih dalam kondisi linglung dan seperti belum sadar dia sedang ada di mana.”
Ya, benar. Pelaku tidak melarikan diri, tidak juga mengintai dari balik semak. Dia tidur pulas seperti pasien yang menunggu giliran disuntik vitamin C.
Kapolsek Ungaran Kompol Giri Narwantono, SH, MH menambahkan bahwa pelaku, berinisial OF (27), warga Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, masuk ke dalam apotek sekitar pukul 21.00 WIB malam sebelumnya.
“OF keluar rumah sejak sore, lalu menumpang mobil pick-up ke arah Ungaran. Turun di perempatan SD Assalamah, kemudian jalan kaki ke arah pasar dan mulai menjalankan aksinya,” jelas Kapolsek.
Modusnya sederhana: dobrak pintu, masuk, acak-acak etalase, cari uang di laci. Tapi entah karena lelah, bingung, atau memang sudah niat nginep, OF justru rebahan di kasur periksa dan… tidur!
Saat polisi tiba didampingi petugas apotek dan security, mereka mendapati OF sedang asyik bermimpi — mungkin mimpi jadi dokter, mungkin juga mimpi jadi pemilik apotek itu sendiri.
“Apotek dalam kondisi berantakan, laci terbuka, tapi uang tidak ditemukan. Yang kami temukan… ya pelakunya sedang tertidur,” imbuh Kompol Giri.
Dalam pemeriksaan lebih lanjut, orang tua pelaku turut hadir dan menjelaskan bahwa OF merupakan anak berkebutuhan khusus yang sejak kecil mengalami gangguan dan cenderung mengalami depresi. Ia juga kerap meninggalkan rumah tanpa pamit.
Kini kasus ini sedang dalam penanganan pihak kepolisian dengan pendekatan humanis dan koordinasi dengan keluarga.
Laporan: Andik Kusuma