Home / Jawa Tengah / News

Selasa, 10 Juni 2025 - 08:30 WIB

Kalau Pemuda Lari, Kita Harus Bisa Jalan Cepat,” Pesan Bijak Mbah Pangat yang Bikin Salut Warga

Foto :H. Supangat Abdul Manan, atau akrab disapa Mbah Pangat

Foto :H. Supangat Abdul Manan, atau akrab disapa Mbah Pangat

SEMARANG |PortalindonesiaNews.Net — Di tengah arus perubahan zaman yang makin deras, masih adakah sosok pemimpin yang mampu menjembatani tradisi dan modernitas? Jawabannya ada di Desa Sruwen, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang. Di sini, seorang kepala desa berusia 74 tahun membuktikan bahwa kepemimpinan sejati tak lekang oleh waktu.

Baca Juga  Warung Milik Warga di Cilacap Dirusak OTK, Diduga Bermotif Dendam

Dialah H. Supangat Abdul Manan, atau akrab disapa Mbah Pangat Lahir 6 Juni 1951, pemimpin sepuh ini tetap menjadi motor penggerak desa. Meski usianya tak lagi muda, semangat pengabdiannya justru makin berkobar.

Baca Juga  Wapres Gibran Tinjau Program CKG, Tekankan Pentingnya Deteksi Dini Penyakit

Terpilih kembali sebagai Kepala Desa lewat pemilihan 2019, ini bukan periode pertama bagi Mbah Pangat. Ia pernah dipercaya memimpin Sruwen pada 1998–2006. Kini, dengan bekal pengalaman panjang, ia hadir kembali sebagai sosok yang tidak sekadar memimpin, tapi menginspirasi.

Baca Juga  Heboh Di Batang Penjual Obat Daftar G Perusak Generasi Muda Masih Bebas Berjualan Seakan Kebal Hukum

Tetap Prima, Tetap Aktif

Tak sekadar duduk di balik meja, Mbah Pangat masih lincah beraktivitas. Ia rutin menghadiri kegiatan desa hingga undangan di tingkat kabupaten. Bahkan, tak jarang terlihat mengendarai sepeda motor sendiri menuju acara.

“Selama badan masih sehat, kenapa tidak? Warga butuh kita hadir, bukan hanya tanda tangan di kantor,” ucapnya dengan senyum khas.

Di tengah kesibukan, Mbah Pangat juga aktif menjalin komunikasi lintas generasi. Ia dikenal dekat dengan pemuda, tak sungkan hadir di kegiatan olahraga, seni, bahkan nongkrong bersama anak muda desa.

Baca Juga  Agus Andrianto Melantik 33 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Kemenimipas

“Pemuda itu masa depan desa. Kita yang tua harus bisa menyesuaikan diri, jangan malah jadi penghambat. Kalau mereka lari, kita harus bisa ikut jalan cepat,” tutur Mbah Pangat, memicu decak kagum banyak pihak.

Baca Juga  Mendagri Tito Karnavian Ajak Pemda Adopsi Program Perumahan Murah DKI

Pemimpin Lintas Generasi

Di tengah era digitalisasi dan tantangan pembangunan desa yang makin kompleks, kepemimpinan Mbah Pangat dinilai adaptif. Ia mendorong kolaborasi antara nilai-nilai kearifan lokal dengan semangat pembaruan.

Tak heran, empat anak, enam cucu, dan dua cicit beliau bangga, sementara warga Desa Sruwen melihatnya sebagai pemimpin yang bukan hanya dihormati, tetapi juga dicintai lintas usia.

Baca Juga  PKP Jateng-DIY Bentuk Tim Khusus Telusuri Aset Pemda yang Diduga Raib di Bawen

Inspirasi Bagi Desa-Desa Lain

Di saat banyak desa menghadapi tantangan regenerasi kepemimpinan, sosok seperti Mbah Pangat menjadi teladan. Bahwa pengalaman, keteladanan, dan semangat belajar adalah kunci pemimpin yang relevan di era manapun.

Desa Sruwen kini melangkah maju di bawah arahan beliau — dengan harmoni antara kearifan masa lalu dan harapan masa depan.

Satu pesan sederhana dari Mbah Pangat layak kita ingat:

“Jabatan bukan soal umur. Pengabdian itu soal hati.”

Laporan : Eko l

error: Content is protected !!