Waspada! Pedagang Pasar Salatiga Jadi Korban Perampasan Saat Menunggu Angkot, Dibekap dan Dibuang di Makam

Foto : Ruswati (54 tahun), warga Desa Rowosari, Kecamatan Tuntang, yang menjadi korban

Foto : Ruswati (54 tahun), warga Desa Rowosari, Kecamatan Tuntang, yang menjadi korban

SEMARANG | PortalIndonesiaNews.Net — Aksi kejahatan jalanan kembali terjadi di wilayah Kabupaten Semarang. Seorang pedagang pasar di Salatiga mengalami peristiwa mencekam saat menunggu angkot. Modus yang digunakan pelaku: tipu daya dan ancaman maut.

Korban, Ruswati (54 tahun), warga Desa Rowosari, Kecamatan Tuntang, awalnya berniat menuju Pasar Raya Salatiga seperti rutinitas biasanya. Namun siapa sangka, Senin pagi (9/6/2025) sekitar pukul 05.00 WIB, justru menjadi pagi yang paling menakutkan dalam hidupnya.

Peristiwa ini terjadi di jalur arah Kota Salatiga, tepatnya di Desa Sraten, Kecamatan Tuntang. Saat itu, korban diantar anaknya ke lokasi untuk menunggu angkot.

Baca Juga  Pelaku Pungli PTSL Sumberejo Diduga Tak Tersentuh, Warga Pertanyakan Tindakan Tegas Aparat Penegak Hukum

Tak lama berselang, sebuah mobil berwarna hitam berhenti. Di dalamnya ada tiga pria tak dikenal. Salah seorang pelaku turun dan berpura-pura menanyakan alamat.

Baca Juga  Polres Semarang gelar Rakor Linsek Demi Wujudkan Pemilu Amam

Karena merasa tidak mengenal, korban tidak merespons. Namun dalam sekejap, situasi berubah mencekam. Salah satu pelaku menarik tangan korban, sementara yang lain mendorong dan memaksa korban masuk ke dalam mobil.

Baca Juga  Bupati Semarang Membelot Instruksi Pemerintah, Lebih Tunduk terhadap Ketum Partai

“Saya sempat berteriak, tapi mulut langsung dibekap. Mereka bilang akan bunuh saya kalau terus teriak,” ungkap Ruswati dengan suara bergetar saat melapor ke Polsek Tuntang.

Baca Juga  Modus Cerdik, Korupsi Rp 1,9 M di Puskesmas Kemusu Boyolali Terbongkar

Perhiasan dan Uang Dirampas

Di dalam mobil, pelaku merampas seluruh perhiasan yang dikenakan korban, yakni dua kalung emas, tiga cincin emas, satu gelang emas, serta dua unit handphone dan uang tunai Rp 2,5 juta.

Baca Juga  Ayo... Meraih Sukses Dalam Seleksi AKPOL 2023, ini jadwalnya

Korban kemudian diturunkan di sekitar Makam Ngebong, Kota Salatiga, dalam kondisi syok dan lemas. Beruntung, seorang sopir angkot yang melintas membantu korban dan mengantarkannya ke kantor polisi.

Baca Juga  Jambore Anak Sholeh 2024: Bersama Menjadi Generasi Penerang Bangsa

Polisi Bergerak Cepat

Kapolres Semarang, AKBP Ratna Quratul Ainy SIK., MSi., membenarkan adanya kejadian tersebut.

“Kasus ini sudah ditangani Polres Semarang. Tim Satreskrim sedang melakukan penyelidikan intensif, termasuk pengecekan CCTV di sekitar lokasi kejadian dan jalur pelarian pelaku,” tegas Kapolres usai apel pagi, Selasa (10/6/2025).

Baca Juga  Kejaksaan Agung Bantah Tuduhan Plagiat dan Sumpah Palsu dalam Kasus Praperadilan TTL

Kapolres juga mengimbau masyarakat agar lebih waspada, terutama saat beraktivitas di pagi hari.

“Jangan seorang diri di lokasi sepi, hindari mengenakan perhiasan mencolok di tempat umum. Pelaku kejahatan kerap memanfaatkan celah seperti ini,” pesannya.

Baca Juga  Siti Ma'muroh Anggota DPRD Fraksi Nasdem Prioritaskan Pemberdayaan Masyarakat

Resahkan Warga

Kasus ini membuat warga sekitar resah. Banyak yang tidak menyangka aksi brutal seperti ini bisa terjadi di pagi hari yang biasanya ramai dengan aktivitas warga.

Baca Juga  Diduga Korsleting Listrik, Lapak Pedagang di Pasar Karangmangu Kroya Ludes Terbakar

“Pagi-pagi saja sudah ada kejadian begini. Semoga pelakunya segera tertangkap,” ujar seorang warga Sraten yang enggan disebutkan namanya.

Sementara itu, korban saat ini masih mendapatkan pendampingan dari keluarga dan aparat kepolisian untuk pemulihan trauma.

Peristiwa ini menjadi peringatan keras bagi warga Salatiga dan sekitarnya: kejahatan bisa mengintai kapan saja, bahkan di tengah rutinitas harian.

Laporan : iskandar

error: Content is protected !!