Home / News / Peristiwa

Minggu, 25 Mei 2025 - 14:51 WIB

Wilson Lalengke Kritik Keras Dewan Pers: “Mandul!” Usai Opini di Detik.com Dihapus Secara Sepihak

JAKARTA|PortalindonesiaNews.Net _ Kasus penghapusan artikel opini di salah satu media arus utama nasional, Detik.com, menuai sorotan tajam. Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI), Wilson Lalengke, mengecam keras tindakan tersebut dan menilai Dewan Pers gagal melindungi kemerdekaan berekspresi.

Opini berjudul “Jenderal di Jabatan Sipil: Di Mana Merit ASN?” yang sempat tayang di Detik.com, diketahui telah dihapus tanpa alasan yang jelas. Hal ini memicu kritik keras dari Wilson, tokoh pers nasional yang selama ini dikenal gigih membela hak-hak jurnalis dan pewarta warga.

“Ini sebuah kesalahan besar. Kalau Dewan Pers hanya mampu menghimbau dan berharap para pembegal kebebasan berpikir sadar diri, lebih baik Dewan Pers bubarkan diri saja,” tegas Wilson Lalengke dalam pernyataan resminya, Sabtu (24/5).

Baca Juga  Razia Balap Liar di Ambarawa, Ratusan Motor Terjaring, Pembalap Gadungan Panik!

Menurutnya, sikap lemah lembaga negara yang seharusnya menjadi penjaga kemerdekaan pers justru mempermalukan demokrasi di Indonesia.

Baca Juga  Kapolri Berikan Kenaikan Pangkat Anumerta kepada Almarhum Kompol Ulil Ryanto

Pelanggaran Serius terhadap UU Pers

Wilson menyebut bahwa penghapusan artikel opini tanpa dasar hukum yang jelas merupakan pelanggaran pidana, sebagaimana diatur dalam Pasal 18 ayat (1) UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers.

Baca Juga  Cuaca Ekstrem, Polres Semarang Siaga dan Imbau Masyarakat Waspada Bencana

“Dewan Pers seharusnya tidak hanya diam atau sekadar prihatin. Mereka mestinya mengawal penulis untuk melaporkan kasus ini ke kepolisian, bahkan jika perlu, bekerjasama dengan aparat untuk mengusut ‘teroris pers’ yang mengintimidasi kebebasan berpikir,” tegas alumni PPRA-48 Lemhannas RI itu.

Baca Juga  Simulasi Budaya Sadar Bencana di SDN Pakintelan 1: Edukasi Tanggap Bencana untuk Anak-anak

Ia menambahkan, tindakan seperti ini bisa menjadi preseden buruk bagi jurnalisme nasional, di mana penulis, kontributor, bahkan wartawan, menjadi tidak merasa aman mengemukakan gagasan kritis.

Baca Juga  Presiden Prabowo Puji Kinerja Awal Kabinet Merah Putih dalam Sidang Kabinet Paripurna

Detik.com Dianggap Gagal Membela Penulisnya

Kritik juga dialamatkan langsung ke redaksi Detik.com. Wilson menilai bahwa media sebesar Detik.com gagal menunjukkan keberpihakan terhadap kebebasan intelektual kontributornya.

Baca Juga  Bareskrim Sita Hotel Aruss: Bukti Nyata Jerat Bandar Judi Online

“Kalau media besar saja tidak bisa membela penulisnya sendiri, bagaimana dengan media kecil? Ini bentuk nyata dari rapuhnya benteng kebebasan pers di negeri ini,” ucapnya.

Baca Juga  Tambang Ilegal di Salatiga Kian Berani! Alat Berat Didatangkan, Wali Kota Salatiga, Robby Hernawan, pelaku harus ditindak sesuai hukum yang berlaku,

Merosotnya Demokrasi dan Ancaman Gelap Informasi

Wilson mengingatkan bahwa lemahnya pembelaan terhadap opini dan pikiran kritis di media akan berdampak langsung terhadap indeks demokrasi dan kualitas literasi masyarakat.

“Kalau ini dibiarkan, bangsa ini akan tenggelam dalam kegelapan informasi dan kebodohan akut. Tak ada suara kritis, tak ada keadilan. No viral, no media, no justice, itu realitas hari ini,” katanya tajam.

Desak Reformasi Dewan Pers

Dengan nada keras, Wilson menyerukan reformasi total Dewan Pers agar lebih paham terhadap dunia jurnalisme dan tidak sekadar menjadi lembaga simbolik.

Baca Juga  Satlantas Polres Salatiga Berhasil Ungkap Kasus Tabrak Lari Maut, Pelaku Diringkus di Bengkel Cat Mobil

“Kalau tidak bisa membela wartawan, penulis, content creator, atau pemikir kritis, lalu apa fungsi Dewan Pers? Jangan jadi lembaga yang hanya bangga dengan seremoni dan diskusi meja bundar,” kritiknya.

Baca Juga  Ekspansi CV Karya Bersama Rugikan Warga: Jalan Kotor, Kontainer Berserakan, Kades Sulit Ditemui

Penutup yang Menggugah

Menutup pernyataannya, Wilson menyerukan kepada seluruh insan media, jurnalis, dan masyarakat sipil untuk bangkit dan melawan segala bentuk pembungkaman informasi.

Baca Juga  Pemerintah Masih Mencari Format Pelaksanaan Program Makan Bergizi dan Minum Susu Gratis Agar Efisien dan Efektif

“Kemerdekaan tidak gratis. Ia harus diperjuangkan dengan sungguh-sungguh. Jangan pernah biarkan satu pun suara rakyat dikubur dalam diam!”

Laporan: Marno

error: Content is protected !!