SEMARANG – PortalIndonesiaNews.Net _ Desa Lerep, yang terletak di wilayah Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, terus berbenah menjadi destinasi wisata unggulan berbasis potensi lokal. Di bawah kepemimpinan Lurah Sumaryadi, desa ini menjelma menjadi magnet baru wisatawan berkat pengembangan Pasar Rakyat Minggu Pon, embung wisata, pasar kuliner, kolam renang anak, hingga perkebunan durian unggulan.
Setiap Minggu Pon, Desa Lerep menggelar Wisata Pasar Rakyat, yang menjadi ajang promosi produk UMKM warga, kuliner tradisional, dan pertunjukan seni budaya lokal. Pasar ini selalu dipadati pengunjung, baik dari warga sekitar maupun wisatawan luar daerah. Atmosfer khas pedesaan dan sajian kuliner autentik menjadi daya tarik tersendiri.
Tidak hanya itu, Lurah Sumaryadi juga memfokuskan pengembangan infrastruktur wisata alam dan edukatif, seperti pembangunan embung untuk konservasi air sekaligus spot swafoto, pasar kuliner desa yang menyajikan aneka hidangan lokal, serta kolam renang anak yang ramah keluarga.
Keberhasilan Sumaryadi dalam memanfaatkan lahan bengkok juga patut diapresiasi. Lahan tersebut kini disulap menjadi perkebunan durian varietas unggul, yakni Bawor dan Musang King, yang kelak akan menjadi destinasi agrowisata baru di Kabupaten Semarang. Program ini tidak hanya meningkatkan nilai ekonomi desa, tetapi juga memberdayakan masyarakat sekitar.
Atas dedikasinya dalam membangun desa dan mengangkat potensi lokal menjadi kekuatan wisata, Lurah Sumaryadi baru-baru ini menerima Piagam Penghargaan dari pemerintah daerah. Penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi atas inovasi, ketekunan, dan komitmen dalam membangun Desa Lerep menjadi desa mandiri dan berdaya saing.
“Kami ingin Desa Lerep tidak hanya dikenal sebagai desa wisata, tapi juga sebagai desa yang memberdayakan warganya dan menciptakan ekonomi lokal yang kuat,” ujar Sumaryadi saat ditemui di sela kegiatan Pasar Rakyat.
Dengan semangat gotong royong dan inovasi yang terus dilakukan, Desa Lerep di bawah kepemimpinan Lurah Sumaryadi menjadi bukti nyata bahwa pembangunan desa bisa dilakukan dengan cara yang kreatif, inklusif, dan berkelanjutan.
Laporan: DN