SEMARANG|PortalindonesiaNews.Net – Warga Dusun Ngancar, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, digemparkan dengan penemuan mayat seorang wanita paruh baya di dalam kamar rumahnya pada Rabu pagi (23/4/2025). Korban berinisial HR (50) pertama kali ditemukan oleh anak kandungnya sendiri, Achmad (26), saat hendak berangkat kerja sekitar pukul 06.30 WIB.
Kabar duka tersebut segera menyebar cepat di lingkungan warga, dan jajaran Polsek Bawen serta Tim Inafis Polres Semarang langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
“Kami menerima laporan sekitar pukul 06.30 WIB. Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di samping tempat tidur oleh anaknya sendiri. Satreskrim dan Tim Inafis telah melakukan olah TKP bersama Kapolsek Bawen,” ungkap Kapolres Semarang AKBP Ratna Quratul Ainy, SIK., M.Si., saat ditemui di sela kegiatan Forkopimda di Kecamatan Jambu.
Menurut keterangan Achmad, pada malam sebelumnya (Selasa, 22 April), ia merasa curiga karena rumah dalam keadaan kosong. Saat mengetuk pintu kamar ibunya, tidak ada jawaban. Namun ia mengira sang ibu sedang tidur atau pergi keluar bersama ayahnya.
“Saya pikir ibu pergi ke Jogja bareng bapak, soalnya pernah bilang ingin ke Malioboro. Tapi pagi harinya saya temukan HP ibu di luar kamar, itu yang bikin saya curiga,” ujar Achmad.
Kecurigaan itu mendorongnya untuk membuka paksa pintu kamar. Saat berhasil didobrak, ia menemukan ibunya dalam posisi tergeletak di samping tempat tidur dan sudah tidak bernyawa.
Kaget dan panik, Achmad langsung memberi tahu warga sekitar dan ketua RT, Suroso (54). Selanjutnya pihak kepolisian segera dihubungi untuk penanganan lebih lanjut.
Kapolsek Bawen, AKP Wiwid Wijayanti, SH., MH., membenarkan laporan tersebut dan memastikan lokasi kejadian telah diamankan. “Kami telah memasang police line dan membawa jenazah korban ke RS Bhayangkara Semarang untuk autopsi. Saat ini kasus sedang kami selidiki lebih lanjut,” tegasnya.
Dugaan awal berdasarkan hasil pemeriksaan medis dari dr. Dian dari Puskesmas Bawen, ditemukan luka di bagian belakang kepala akibat benda tumpul serta tanda jeratan di leher korban. Hal ini memperkuat dugaan bahwa korban meninggal akibat kekerasan.
Warga sekitar mengaku terkejut dan tidak menyangka. “Beberapa hari lalu korban masih sempat bercanda, tidak ada tanda-tanda mencurigakan,” kata Ketua RT Suroso.
Kasus ini kini dalam penanganan serius oleh Satreskrim Polres Semarang. Motif dan pelaku masih menjadi misteri, namun pihak kepolisian memastikan akan mengusut tuntas kasus yang menggegerkan warga Bawen ini.
Laporan: Andik Kusuma
