BANDUNG | PortalIndonesiaNews.Net – Ada yang berbeda di Makodam III/Siliwangi, Selasa pagi, 15 April 2025. Suasana penuh semangat dan nuansa kebanggaan Sunda terasa kuat ketika Letnan Jenderal TNI Kunto Arief Wibowo, S.I.P., yang kini menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I), melakukan kunjungan kerja ke tempat yang pernah ia pimpin sebagai Pangdam III/Siliwangi.
Tak sekadar kunjungan biasa, momen ini menjadi ajang “reuni kepemimpinan” yang penuh kehangatan, antara sang jenderal yang telah naik ke jabatan strategis nasional dengan para prajurit dan komandan lamanya.
Mayjen TNI Dadang Arif Abdurahman, S.E., M.Si., CHRMP., Pangdam III/Siliwangi saat ini, menyambut langsung kedatangan Letjen Kunto dengan apel kehormatan dan gelar alutsista yang menandakan kesiapsiagaan tempur satuan Siliwangi.
“Kehadiran Bapak merupakan kehormatan dan kebanggaan luar biasa bagi kami. Bapak adalah bagian dari keluarga besar Siliwangi. Momen ini adalah penguatan semangat loyalitas prajurit terhadap Panglima TNI dan pimpinan TNI AD,” ucap Mayjen Dadang penuh rasa hormat.
Letjen Kunto yang dikenal dekat dengan prajurit dan memiliki pendekatan kepemimpinan khas “tegas tapi ngemong”, dalam arahannya menegaskan pentingnya sinergi, semangat nasionalisme, dan loyalitas tanpa pamrih dalam tubuh TNI.
“Kita sebagai anak bangsa, prajurit NKRI, harus jadi pengikat, bukan pemecah. Siliwangi ini simbol kekuatan dari tanah Pasundan, maka jadilah prajurit yang bukan sekadar menjalankan tugas, tapi menyatu dengan rakyat dan jadi penguat persatuan,” ujar Letjen Kunto, yang juga dikenal memiliki darah kepemimpinan dari keluarga besar TNI.
Kunjungannya ini sekaligus menegaskan bahwa Siliwangi bukan sekadar satuan teritorial, tetapi benteng karakter dan loyalitas TNI di Tanah Sunda. Dalam kesempatan itu, Letjen Kunto juga mengingatkan agar seluruh jajaran tidak terjebak rutinitas atau sekadar formalitas.
“Jangan terjebak dalam rasa keterpaksaan. Tugas TNI bukan hanya menjaga perbatasan, tapi menjaga harapan rakyat, dan itu harus datang dari hati,” tegasnya, disambut tepuk tangan para prajurit.
Di akhir kegiatan, keduanya tampak berbincang santai sembari mengenang masa-masa pengabdian di Siliwangi. Beberapa prajurit senior menyebut momen ini sebagai “silaturahmi yang membakar semangat”, karena dua sosok pemimpin yang sangat dihormati hadir dalam satu panggung.
Tak hanya jadi sorotan internal TNI, momen ini pun ramai dibicarakan oleh masyarakat sekitar karena gelar alutsista yang terbuka sebagian untuk publik, membuat banyak warga Bandung dan sekitarnya mengabadikan momen tersebut lewat media sosial. Banyak netizen menyebut momen ini sebagai “Siliwangi Bersatu, Sunda Bangga!”
Laporan: Marno