Home / News / Peristiwa

Selasa, 15 April 2025 - 13:57 WIB

GAWARIS Ancam Tempuh Jalur Hukum: KTP Panji Irawan Ditahan Pengusaha Kredit Sementara Ia Masih Hilang

KARAWANG | PortalIndonesiaNews.Net – Keluarga besar Gabungan Wartawan Indonesia (GAWARIS) geram dan menyuarakan penolakan keras terhadap dugaan penahanan KTP asli atas nama Panji Irawan oleh seorang pengusaha kredit pakaian di Karawang, Jawa Barat.

Ketua Umum GAWARIS, Asep Suherman, S.H.—purnawirawan TNI AD yang juga paman kandung dari Panji Irawan—menyatakan bahwa tindakan tersebut tidak hanya melukai rasa keadilan keluarga, namun juga melanggar hak asasi manusia, terlebih saat Panji masih dinyatakan hilang sejak Februari 2025.

“Ini bukan sekadar soal KTP. Ini soal empati, kemanusiaan, dan rasa keadilan bagi keluarga yang sedang berjuang mencari keberadaan orang yang hilang,” tegas Asep Suherman dalam keterangannya kepada PortalIndonesiaNews.Net, Senin (15/4/2025).

Baca Juga  Oknum TNI Diduga Terlibat Mafia BBM Subsidi di Blora, LSM SAB Lapor ke pomdam Diponegoro Semarang

Panji Irawan dilaporkan menghilang tanpa jejak sejak dua bulan terakhir. Di tengah situasi yang masih penuh teka-teki, keluarga justru mendapati bahwa KTP asli Panji masih berada di tangan seorang pengusaha kredit pakaian. Hal ini sontak memicu keprihatinan dan kemarahan pihak keluarga.

Baca Juga  Rapat & Halal Bihalal PSHT Punjer Madiun di Semarang: Perkuat Persaudaraan, Matangkan Rencana Pengesahan Warga Baru

“Kami sangat kecewa. Saat keluarga dalam kondisi panik mencari Panji, pihak pengusaha malah menahan dokumen resmi yang bisa jadi krusial dalam pelacakan dan administrasi hukum,” tambah Asep.

Baca Juga  Kebebasan Pers di Bawah Teror: Kompolnas Siap Pasang Badan, Solidaritas Wartawan Indonesia Siap Lawan Kriminalisasi

Menurutnya, praktik penahanan KTP asli sebagai jaminan kredit—terutama dalam transaksi non-perbankan—merupakan pelanggaran etika dan bisa dikategorikan melanggar hukum perlindungan data pribadi.

Menanggapi situasi ini, GAWARIS dengan tegas menyatakan akan menempuh jalur hukum jika dalam waktu dekat tidak ada itikad baik dari pengusaha terkait.

Baca Juga  Warga Pekon Sinarjawa Tanggamus Kecewa: Jembatan Ambruk dan Jalan Rusak Tak Kunjung Diperbaiki, Pemerintah Daerah Dinilai Lamban

“Penahanan dokumen resmi seperti KTP tanpa dasar hukum yang sah bisa kami laporkan sebagai dugaan perampasan hak, atau bahkan bagian dari rangkaian yang harus diusut dalam kasus hilangnya Panji,” ujar Asep.

Baca Juga  Warga Desa Winong Demo di Kantor Camat, Desak Kepala Desa Mundur Karena Dugaan Korupsi

Pihaknya telah menyiapkan berkas dan bukti-bukti pendukung untuk segera dilaporkan ke Polres Karawang. “Kami serius. Ini bukan hanya soal keluarga, ini soal edukasi hukum bagi masyarakat luas agar tidak sembarangan menahan dokumen pribadi milik orang lain,” katanya.

Baca Juga  Pabrik Batik di Sragen Diduga Pakai Gas LPG 3kg dan Beroperasi Ilegal! Pemerintah Tutup Mata, Lingkungan Tercemar

GAWARIS juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap praktik-praktik pinjaman informal yang kerap melanggar hak pribadi nasabah. Penahanan dokumen resmi seperti KTP atau kartu keluarga sudah seharusnya dihentikan dan dilarang secara tegas.

Baca Juga  Eratkan Persaudaraan, Kapolres Salatiga Bawa Anggota Beri Kejutan di Hari Ulang Tahun Dandim 0714/Salatiga

“Kami berharap pengusaha terkait segera menunjukkan itikad baik. Kembalikan KTP Panji dan bantu kami dalam proses pencarian. Jangan justru menyulitkan,” seru Asep dengan nada tajam.

Pihak GAWARIS juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut membantu memberikan informasi terkait keberadaan Panji Irawan. Dukungan moral, sosial, dan hukum kini sangat dibutuhkan oleh keluarga.

Baca Juga  Kontroversi Pengawasan Rutan KPK: Miras dan Handphone Masih Bebas Masuk

Kasus ini membuka mata publik tentang pentingnya perlindungan dokumen pribadi dan perlakuan yang manusiawi dalam transaksi kredit. Keluarga besar GAWARIS menegaskan, perjuangan mereka tidak akan berhenti hingga keadilan ditegakkan dan Panji Irawan ditemukan.

Baca Juga  Krisis LPG 3 Kg Kian Meresahkan, DPR Desak Pemerintah Bertindak Cepat

“Kalau kami diam, praktik-praktik semacam ini akan terus terjadi. Kami lawan, demi keadilan dan kemanusiaan,” pungkas Asep Suherman yang dikenal luas sebagai Komandan GAWARIS di wilayah Jawa Barat dan nasional.

 

Laporan: Sumarno

error: Content is protected !!