SRAGEN|PortalindonesiaNews.Net – Tradisi sabung ayam yang selama ini kerap dikaitkan dengan perjudian kini resmi dikukuhkan sebagai warisan budaya yang bersih dari unsur taruhan. Dalam acara yang digelar di Basecamp Weton, Bener, Ngrampal, Kabupaten Sragen, pada Jumat, 21 Maret 2025, Paguyuban Penggemar Ayam Jago Indonesia (PAPAJI) Pengcab Sragen meresmikan kepanitiaan baru sebagai langkah besar dalam memasyarakatkan hobi ayam laga yang sportif dan bebas dari stigma negatif.
Acara ini dihadiri oleh tokoh masyarakat, pecinta ayam laga, serta perwakilan pemerintah setempat yang mendukung penuh pelestarian sabung ayam sebagai seni ketangkasan unggas tanpa unsur perjudian.
Dalam sambutannya, Parno alias Galih, tokoh penggerak PAPAJI Sragen, menegaskan bahwa sabung ayam bukan perjudian, melainkan bagian dari warisan budaya yang menjunjung tinggi sportivitas dan persaudaraan.
“Kami ingin mengembalikan makna asli dari sabung ayam sebagai ajang budaya yang menampilkan keunggulan dan keindahan ayam tanpa ada unsur perjudian. Ini adalah bagian dari kebudayaan yang harus dijaga,” ujar Parno.
Pernyataan ini diperkuat oleh Widi (Sekretaris) dan Bahtiar (Bendahara) PAPAJI Sragen, yang menyatakan bahwa komunitas mereka berkomitmen untuk menjauhkan praktik ilegal dalam kegiatan mereka.
“Kami ingin menegaskan bahwa tidak semua penggemar ayam laga adalah penjudi. Justru, kami ingin memperkenalkan ayam laga sebagai hobi yang bersih dan memiliki nilai bisnis,” tambahnya.
PAPAJI Sragen: Dari Hobi Jadi Potensi Ekonomi
Selain sebagai ajang ketangkasan, komunitas PAPAJI Sragen juga melihat potensi besar dalam pengembangan ayam laga sebagai industri yang menguntungkan. Dengan adanya organisasi ini, diharapkan dapat:
✅ Meningkatkan kesejahteraan peternak ayam laga
✅ Mendorong sektor pariwisata berbasis budaya
✅ Memperkenalkan varietas ayam unggulan Indonesia
✅ Menjadi ajang silaturahmi dan persaudaraan antar penghobi
Sebagai langkah nyata, PAPAJI Sragen berencana mengadakan festival ayam laga tanpa judi, seminar peternakan, serta pelatihan perawatan ayam unggulan.
Hobi yang Mengakar Sejak Zaman Nenek Moyang
Sejak zaman dahulu, ayam laga menjadi bagian dari kehidupan masyarakat di berbagai lapisan, baik bangsawan maupun rakyat biasa. Namun, di era modern, banyak pihak yang menyalahgunakan sabung ayam untuk kepentingan perjudian ilegal.
Melalui pengukuhan ini, PAPAJI Sragen ingin mengubah paradigma dan membuktikan bahwa ayam laga bisa menjadi hobi yang bersih dan bermartabat.
Dengan mengusung slogan:
“Jadikanlah Hobimu Pengikat Persaudaraan, Bukan Permusuhan – 1000 Kawan Sedikit, 1 Lawan Terlalu Banyak,”
PAPAJI Sragen bertekad untuk terus mengembangkan komunitas ini sebagai wadah yang bermanfaat bagi banyak pihak.
Bagi masyarakat yang tertarik untuk mengenal lebih dalam tentang hobi ayam laga non-judi, bisa langsung mengunjungi Basecamp PAPAJI Sragen di Weton, Bener, Ngrampal, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Apakah ini awal dari revolusi besar bagi dunia ayam laga di Indonesia? Hanya waktu yang bisa menjawab!
Laporan: iTO
PortalIndonesiaNews.net