KLATEN|PortalindonesiaNews.Net _ Puluhan warga yang tergabung dalam Masyarakat Klaten Anti Maksiat (MAKAM) menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Klaten pada Senin (17/3). Mereka menuntut pencopotan anggota DPRD Klaten, Triyono dari Fraksi Golkar, yang diduga terlibat dalam kasus perselingkuhan dengan istri orang hingga menyebabkan perceraian.
Aksi yang berlangsung sejak pagi itu diwarnai dengan orasi dan pembentangan spanduk yang berisi tuntutan tegas terhadap Badan Kehormatan DPRD Klaten.
Koordinator aksi, Sulistyo, menyatakan bahwa tindakan Triyono telah mencoreng nama baik lembaga legislatif.
“Kami menuntut Triyono dicopot dari jabatannya karena perilakunya sudah keterlaluan. Ini bukan pertama kalinya dia merusak rumah tangga orang lain. Apakah orang seperti ini masih pantas menjadi wakil rakyat?” tegas Sulis dalam orasinya.
Menurut Sulis, aksi ini murni merupakan bentuk kepedulian masyarakat Klaten yang resah dengan perilaku tidak etis anggota dewan. Ia juga meminta Ketua Badan Kehormatan DPRD Klaten, Ruslan Rosidi dari Fraksi PKB, untuk mengambil tindakan tegas.
“Kasus ini sudah ramai di media, tapi hingga kini DPRD Klaten masih diam saja. Kami titip kepada Badan Kehormatan DPRD agar segera menyelesaikan persoalan ini dengan transparan, jangan hanya jadi wacana tanpa tindakan,” lanjutnya.
Hingga aksi berakhir, tidak ada satu pun perwakilan dari DPRD Klaten yang menemui para demonstran. Situasi ini semakin memicu kemarahan massa, yang akhirnya mengancam akan kembali dengan jumlah yang lebih besar jika tuntutan mereka diabaikan.
“Kami datang dengan damai karena menghormati bulan Ramadan. Tapi kalau tidak ada tanggapan serius, kami akan kembali dengan jumlah massa yang lebih besar!” ancam Sulis sebelum aksi bubar.
Aksi ini mendapat perhatian luas dari masyarakat Klaten. Kini, sorotan tertuju pada Badan Kehormatan DPRD Klaten, apakah mereka akan bertindak tegas atau justru membiarkan kasus ini berlalu tanpa sanksi.
Iskandar Melaporkan