SEMARANG|PortalIndonesiaNews.net – Jalan Lingkar Ambarawa (JLA) yang biasanya menjadi arena balapan liar berubah drastis pada Rabu sore (5/3/2025). Ratusan pemotor yang biasa geber gas tiba-tiba berubah jadi pelari dadakan saat melihat operasi gabungan dari Polres Semarang dan Denpom. Sayangnya, kecepatan mereka kali ini tak cukup untuk menghindari petugas yang sudah mengepung lokasi dari berbagai sisi.
Operasi yang dipimpin langsung Wakapolres Semarang, Kompol Erwin Chan Siregar, ini berhasil menjaring 118 motor yang diduga digunakan dalam aksi balap liar. Begitu terjaring, para remaja yang awalnya penuh percaya diri tiba-tiba berubah jadi pemalu. Ada yang pura-pura sibuk mengecek ban, ada yang mendadak sibuk mencari dompet, bahkan ada yang berusaha kabur dengan alasan “mau beli gorengan”.
Warga Resah: Tabrak Lari Hingga Jalan Jadi Angker
Bukan tanpa alasan polisi gencar melakukan razia. Warga sekitar mengaku sudah sangat resah dengan aksi balap liar yang kerap terjadi menjelang sore. Salah satu warga, Kaseman (52 tahun), mengaku bahwa balapan liar ini bukan sekadar mengganggu, tetapi juga pernah menyebabkan kecelakaan tabrak lari!
“Dulu pernah ada yang ngebut, terus nabrak orang. Yang nabrak kabur, yang ditabrak malah bingung sendiri. Untung sekarang polisi turun tangan,” ujarnya.
Hal serupa juga dikeluhkan oleh Jumadi (46 tahun), yang mengaku takut melewati jalan tersebut saat sore hari.
“Opo nak AREP balapan, nek lapangan balap!” keluhnya dalam bahasa Jawa, yang berarti “Kalau mau balapan, ya di sirkuit, jangan di jalan umum!”
Jumadi bahkan pernah mencoba mencegat pembalap liar dengan sandal jepit, berharap bisa mengalihkan mereka dari jalan raya. Namun, alih-alih berhenti, mereka justru mengira sedang ada “starting line” baru!
Motor-Motor Aneh yang Terjaring Razia
Dari hasil pemeriksaan, sekitar 80% motor yang ditahan tidak sesuai standar.
Ada motor tanpa plat nomor,
Ada motor tanpa spion,
Ada yang knalpotnya pakai botol sirup bekas,
Bahkan ada satu motor yang tombol starternya pakai colokan listrik!
Seorang pengendara yang motornya ditahan mencoba berdalih.
“Pak, motor saya standar kok.”
“Lho, ini kenalpotnya bisa buat masak mie instan gimana ceritanya?” tanya petugas sambil geleng-geleng kepala.
Hukuman dan Edukasi: Bukan Cuma Tilang!, Kapolres Semarang, AKBP Ratna Quratul Ainy, menegaskan bahwa razia seperti ini akan terus dilakukan hingga balap liar benar-benar hilang. Selain menindak tegas, pihak kepolisian juga berencana memberikan edukasi kepada pelanggar dengan hukuman kreatif.
Beberapa hukuman yang sedang dipertimbangkan:
Membaca Pancasila dan Sumpah Pemuda 10 kali di depan umum,
Mengganti knalpot brong dengan kaleng susu bekas,
Membantu warga menyebrang jalan selama satu hari penuh.
“Kami ingin mereka sadar bahwa balap liar bukan hanya membahayakan diri sendiri, tapi juga orang lain. Kalau mau balapan, silakan cari tempat yang legal!” ujar AKBP Ratna.
Kini, motor-motor yang terjaring razia diamankan di Mapolsek Ambarawa, dan para pemilik harus mengikuti sidang tilang sebelum bisa mengambilnya. Tapi tentu saja, mereka harus siap pulang tanpa knalpot brong kesayangan!
Jadi, buat yang masih nekat mau balapan liar? Mending siapin sepeda ontel aja, biar kalau kena raziamasih bisa gowes pulang!
(Red/iskandar)