Semarang|PortalindonesiaNews.Net– Proyek pembangunan saluran U-Ditch di RT 01 RW 02, Kelurahan Langensari, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, menuai keluhan dari warga. Pasalnya, proyek yang dikerjakan beberapa bulan lalu ini diduga tidak sesuai spesifikasi teknis, sehingga menimbulkan berbagai permasalahan, termasuk banjir saat hujan deras.
Berdasarkan pantauan di lokasi, hujan deras yang terjadi pada Senin (24/02/2025) menyebabkan air meluap dengan deras ke badan jalan. Warga menilai, penyebab utama kejadian ini adalah kedalaman dan lebar saluran yang lebih kecil dibandingkan sebelumnya. Akibatnya, saluran tidak mampu menampung debit air, sehingga air meluap dan menggenangi permukiman warga.
Dugaan Pengerjaan Asal-Asalan dan Dampak yang Ditimbulkan
Sejumlah warga mengungkapkan bahwa proyek ini dikerjakan secara asal-asalan tanpa memperhitungkan hasil kerja yang baik. Selain volume pekerjaan yang diduga tidak sesuai dengan yang tercantum di papan pagu proyek, hasil pengerjaan juga dianggap jauh dari harapan.
“Dulu saluran ini lebih dalam dan lebih lebar. Sekarang setelah dibangun ulang justru lebih sempit, jadi saat hujan deras air langsung meluap ke jalan dan permukiman warga,” keluh salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Selain menyebabkan banjir, dampak lain dari proyek ini adalah kerusakan infrastruktur di sekitar lokasi. Warga mengungkapkan bahwa:
Aspal jalan mengalami kerusakan dan sebagian tergerus air.
Saluran irigasi/got lama rusak dan roboh.
Akses jalan tembus dari Desa Langensari menuju Desa Beji dan jalan lingkar belakang Laksana terputus akibat jalan ambles dan berlubang.
Tanggapan Lurah Langensari
Saat dikonfirmasi, Lurah Langensari, Sdr. Yanto, hanya memberikan tanggapan singkat bahwa pihaknya akan melakukan koordinasi terkait persoalan ini. Namun, warga kecewa karena hingga kini belum ada langkah konkret yang diambil untuk memperbaiki permasalahan tersebut.
“Kami akan koordinasikan lebih lanjut,” ujar Yanto tanpa memberikan kepastian kapan perbaikan akan dilakukan.
Potensi Pelanggaran Hukum
Jika terbukti proyek ini dikerjakan tidak sesuai dengan spesifikasi teknis, pihak terkait dapat dijerat dengan berbagai pasal dalam peraturan perundang-undangan, antara lain:
1. Pasal 7 ayat (1) huruf f Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi, yang mengharuskan penyedia jasa melaksanakan pekerjaan sesuai standar teknis dan mutu yang telah ditentukan.
2. Pasal 55 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, jika ada manipulasi informasi mengenai spesifikasi proyek kepada masyarakat.
3. Pasal 372 dan 378 KUHP, jika terdapat indikasi penyelewengan anggaran atau dugaan tindak pidana penipuan dalam pengerjaan proyek ini.
4. Pasal 27 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, yang menegaskan bahwa setiap penggunaan anggaran harus dilakukan secara transparan dan akuntabel.
Warga berharap agar pemerintah dan pihak berwenang segera turun tangan mengusut dugaan ketidaksesuaian spesifikasi dalam proyek ini serta mengambil langkah cepat untuk memperbaiki infrastruktur yang terdampak. Jika tidak, permasalahan ini dikhawatirkan akan semakin merugikan masyarakat setempat, terutama saat musim hujan.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak pelaksana proyek terkait dugaan ketidaksesuaian spesifikasi dalam pembangunan saluran U-Ditch ini.
