SALATIGA |PortalijdonesiaNews.Net – Ratusan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga menggelar aksi demonstrasi di halaman Kantor DPRD Kota Salatiga untuk menyuarakan beberapa tuntutan utama. Mereka menuntut evaluasi program makan bergizi gratis, menolak pemberian izin tambang kepada universitas, serta menolak pemangkasan anggaran pendidikan.
Dalam aksi tersebut, dua anggota DPRD Kota Salatiga dari Fraksi PDI Perjuangan, Alexander Joko Sulistyo dan Hartoko Budiono, turun langsung menemui para mahasiswa. Mereka menggelar diskusi terbuka guna menampung serta merespons aspirasi mahasiswa.
Alexander Joko Sulistyo menyatakan dukungannya terhadap tuntutan mahasiswa dan berjanji akan meneruskannya ke DPR RI. “Kami memahami kekhawatiran mahasiswa dan akan menyampaikan hal ini ke tingkat yang lebih tinggi agar mendapat perhatian serius,” ujar Alex.
Terkait program makan bergizi gratis, Alex menegaskan pandangannya yang kurang setuju dengan implementasi program tersebut. Menurutnya, tanggung jawab pemenuhan kebutuhan makan tetap berada pada orang tua. “Yang seharusnya menjadi fokus pemerintah adalah memastikan ketersediaan lapangan pekerjaan bagi para orang tua, sehingga mereka mampu menghidupi anak-anak mereka dengan baik,” tambahnya.
Selain itu, Alex juga mengkritik pemangkasan anggaran pendidikan yang menurutnya tidak sepatutnya dilakukan. “Anggaran pendidikan seharusnya tidak dikorbankan demi program lain, karena pendidikan adalah investasi masa depan bangsa,” tegasnya.
Demonstrasi ini mencerminkan kepedulian mahasiswa terhadap kebijakan yang dinilai dapat merugikan sektor pendidikan dan kesejahteraan akademik mereka. Ketua Dewan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Syariah UIN Salatiga menegaskan bahwa kebijakan pemerintah saat ini perlu dikaji ulang. “Program makan bergizi gratis seharusnya tidak mengorbankan program-program lainnya, terutama anggaran pendidikan nasional yang berdampak pada kualitas pendidikan kita,” ujarnya lantang.
Aksi berlangsung dengan tertib dan damai, dengan pengawalan ketat dari aparat kepolisian Polres Salatiga. Mahasiswa berharap aksi ini dapat mendorong pemerintah dan pihak universitas untuk mempertimbangkan kembali kebijakan yang diambil serta lebih mendengarkan suara mahasiswa.
(Red/Iskandar)