SEMARANG|PortalindonesiaNews.Net _ Pagi cerah di Alun-Alun Bung Karno, Kalirejo, terasa lebih semarak dari biasanya. Ribuan warga yang menikmati Car Free Day (CFD) disambut dengan kejutan dari Polres Semarang, yang menyulap area tersebut menjadi panggung seni edukatif bertajuk “Police Art”. Kegiatan ini merupakan bagian dari Operasi Keselamatan Candi 2025, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tertib berlalu lintas di Kabupaten Semarang.
Tak hanya sekadar penyuluhan, acara ini dikemas dengan cara unik dan menghibur. Band dari personel Sat Lantas Polres Semarang tampil membawakan lagu-lagu populer, menciptakan suasana ceria di tengah masyarakat yang sedang berolahraga pagi. Tidak hanya itu, panitia juga menyediakan sesi mewarnai gratis untuk anak-anak, dengan tema kendaraan yang biasa dijumpai di jalan raya, memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi mereka.
Kapolres Langsung Berbaur dengan Anak-Anak
Acara ini dihadiri langsung oleh Kapolres Semarang, AKBP Ratna Quratul Ainy, S.I.K., M.Si., didampingi Wakapolres Kompol Erwin Chan Siregar, S.H., S.I.K., M.H., serta Kasat Lantas AKP Lingga Ramadhani, S.T.K., S.I.K., CPHR.
Menariknya, Kapolres tidak hanya hadir sebagai tamu kehormatan, tetapi benar-benar berbaur dengan masyarakat. Ia ikut serta dalam berbagai aktivitas bersama anak-anak TK Kemala Bhayangkari 33, yang turut memeriahkan acara. Bahkan, anak-anak lain yang berada di sekitar Alun-Alun Bung Karno diajak untuk bergembira dan bermain bersama.
Dalam sambutannya, AKBP Ratna Quratul Ainy menegaskan bahwa edukasi tertib lalu lintas perlu dilakukan sejak dini.
“Acara ini kami gelar sebagai sarana meningkatkan kesadaran tertib berlalu lintas di Kabupaten Semarang, sekaligus menekan angka kecelakaan di jalan raya,” ujarnya.
Menurutnya, pembiasaan tertib lalu lintas harus dimulai dari lingkungan terkecil, yaitu keluarga.
“Kalau anak-anak sejak kecil sudah mengenal aturan lalu lintas, mereka akan tumbuh menjadi generasi yang lebih disiplin dan menghormati sesama pengguna jalan,” tambahnya.
Warga Apresiasi “Police Art”
Antusiasme masyarakat terlihat jelas dari banyaknya peserta yang mengikuti berbagai aktivitas dalam acara ini. Salah satu warga, Purwasih (32), warga Ungaran, yang hadir bersama anaknya, memberikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan ini.
“Acara ini bagus, kita jadi tahu bagaimana berlalu lintas yang baik dengan cara yang menyenangkan,” ungkapnya.
Tidak hanya anak-anak, para orang dewasa pun ikut larut dalam suasana edukatif ini. Salah satu sesi yang paling menarik perhatian adalah kuis interaktif. Para pengunjung yang berhasil menjawab pertanyaan seputar aturan lalu lintas diberikan hadiah menarik dari Polres Semarang.
Edukasi Lalu Lintas dengan Pendekatan Seni dan Hiburan
“Police Art” membuktikan bahwa edukasi lalu lintas tidak harus selalu kaku dan membosankan. Dengan pendekatan seni dan hiburan, pesan keselamatan di jalan raya dapat tersampaikan dengan lebih efektif dan diterima dengan baik oleh masyarakat.
Selain memberikan hiburan, acara ini juga menjadi pengingat penting bagi warga akan pentingnya disiplin berlalu lintas. Dengan meningkatnya kesadaran ini, diharapkan angka kecelakaan di Kabupaten Semarang dapat berkurang, serta tercipta budaya tertib berlalu lintas di kalangan masyarakat.
Laporan: Andi Kusuma, Kabupaten Semarang