Home / Daerah / EKONOMI BISNIS / hukum kriminal & tipikor / Jawa Tengah / News / Peristiwa

Kamis, 13 Februari 2025 - 16:18 WIB

Hibah 1.472 Lampu Jalan Tenaga Surya di Salatiga Masih Bermasalah, Warga Kecewa!

Foto istimewa

Foto istimewa

SALATIGA|PortalindonesiaNews.net _ Warga Kota Salatiga mulai mempertanyakan kejelasan proyek hibah 1.472 unit Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) yang diberikan oleh Lembaga Pengelola Proyek Forum Budaya Dunia Heritage (LPP-FBDH). Meski proyek ini sudah berjalan sejak Oktober 2024, banyak lampu yang belum berfungsi hingga kini.

Pada 21 Oktober 2024, hibah ini diterima secara resmi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga dengan Penjabat (Pj.) Wali Kota Salatiga, Yasip Khasani, menandatangani Naskah Penandatangan Hibah Daerah (NPHD) bersama Kepala LPP-FBDH, Ari Kuntadi, di Ruang Kaloka Setda Kota Salatiga. Saat itu, proyek ini diharapkan dapat membantu efisiensi energi dan mengurangi penggunaan PJU liar yang membebani anggaran.

Baca Juga  Tragis! Sopir Truk Tewas Tergilas Kendaraannya Sendiri di PT Charoen Pokphand Salatiga, Diduga Rem Tidak Berfungsi Sempurna

Namun, hingga pertengahan November 2024, dari 1.000 tiang yang sudah dipasang, hanya 100 unit yang berfungsi penuh. Direktur PT Fajar Mitra Kridha Abadi, Amir Jatmiko, selaku pelaksana proyek, sempat menjanjikan bahwa semua lampu akan menyala pada akhir November 2024. Tetapi, fakta di lapangan berkata lain.

Baca Juga  Kodim Salatiga Gelar Buka Puasa Bersama Disabilitas: Kejutan di Balik Kebersamaan Ramadhan

Warga Pertanyakan Kejelasan Proyek: “Ini Hibah atau Sekadar Formalitas?”

Baca Juga  Bocor Dugaan Aliran Dana di KSOP Tegal, Kapal Bermasalah Diduga "Diloloskan" Demi Uang Tunai

Sejak Januari 2025, banyak warga yang mulai mempertanyakan mengapa lampu-lampu yang dijanjikan belum menyala. Salah satu warga Kelurahan Sidorejo, Sutrisno (47), mengaku kecewa karena tiang lampu yang dipasang di dekat rumahnya hanya berdiri tanpa ada lampu yang menyala.

“Awalnya saya senang waktu lihat tiang PJU dipasang, tapi sampai sekarang kok cuma jadi pajangan? Ini hibah beneran atau sekadar formalitas?” ujar Sutrisno.

Baca Juga  Tawuran Pemuda di Surabaya Berhasil Dicegah, Dua Tersangka Ditangkap

Keluhan serupa datang dari warga Tingkir dan Tegalrejo, yang menyebutkan bahwa wilayah mereka tetap gelap gulita di malam hari meskipun sudah ada tiang lampu yang berdiri.

Baca Juga  Satu Tahun Tak Ada Tindak Lanjut Polres Butur Di Duga Kehabisan Balsem, Korban Penipuan Akan Melapor Ke Propam Polda Sultra

“Kami butuh lampu untuk keamanan jalan, bukan sekadar proyek yang nggak jelas hasilnya,” ujar Rina (32), warga Tegalrejo.

Baca Juga  Bus Solo–Semarang Tergelincir di Turunan Bawen, Diduga Akibat Aquaplaning

Pemkot Salatiga Akui Masalah, Akan Panggil Pelaksana Proyek

Menanggapi keluhan warga, Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Salatiga, Pramusinta, menyatakan bahwa pihaknya telah melaporkan masalah ini kepada Pj. Wali Kota Salatiga, Yasip Khasani, dan akan segera memanggil pihak pelaksana proyek untuk meminta klarifikasi.

Baca Juga  BMKG Bersama Pemkab Samosir Gelar SLI

“Kami sudah berkoordinasi dengan Pj. Wali Kota dan bagian hukum untuk menindaklanjuti keterlambatan ini. DLH hanya sebagai penerima manfaat, bukan pihak yang bertanggung jawab atas pengerjaan proyek,” tegas Pramusinta.

Baca Juga  Ratusan Warga Desa Tawangharjo, Pati, Geruduk Rumah Kepala Desa: Diduga Ada Kecurangan Pemilihan Kadus

Sementara itu, Pj. Wali Kota Salatiga, Yasip Khasani, menegaskan bahwa proyek ini harus diselesaikan sesuai target dan meminta pelaksana proyek untuk segera memperbaiki kekurangan yang ada.

“Kami akan panggil pihak terkait untuk memberikan penjelasan. Warga butuh kepastian, bukan janji-janji kosong,” ujarnya.

Baca Juga  Kemendagri Imbau Pemda Percepat Penyerapan Anggaran Demi Kendalikan Inflasi Pangan

Dana Rp11 Miliar, Tapi Hasil Belum Maksimal

Berdasarkan perjanjian hibah, proyek PJU-TS ini memiliki anggaran sekitar Rp11 miliar, dengan biaya pemasangan Rp7,5 juta per unit. Namun, dengan banyaknya unit yang belum berfungsi, warga mulai mempertanyakan transparansi penggunaan dana tersebut.

Baca Juga  Polres Semarang Siapkan 'Trio Penjaga Demokrasi': Dalmas, Negosiator, dan Raimas, Siap Hadapi Gelombang Unjuk Rasa

“Kalau memang anggarannya sebesar itu, harusnya hasilnya sudah bisa dinikmati warga. Jangan sampai proyek ini hanya menjadi proyek seremonial tanpa manfaat nyata,” ujar Indra (39), warga Argomulyo.

Baca Juga  Kemendagri Bersama UNICEF Indonesia Perkuat Peran Daerah dalam Tata Kelola PHC di NTB Mendorong Pemerataan Layanan Kesehatan Primer Melalui Supervisi dan Pemanfaatan Data

Warga Menunggu Kepastian

Hingga saat ini, warga masih menunggu langkah konkret dari Pemkot Salatiga dan pihak terkait untuk menyelesaikan permasalahan ini. Mereka berharap proyek ini tidak hanya menjadi “hiasan”, tetapi benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat.

(Red/Iskandar)

 

error: Content is protected !!