Klaten|portalindonesiaNews.net – Hilangnya Ngatijo (55), warga Desa Karangjoho, Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten, yang sempat membuat geger, kini memasuki babak akhir. Pria yang dilaporkan hilang secara misterius sejak Senin (13/1/2025) akhirnya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di aliran Sungai Bengawan Solo, wilayah perbatasan Ngawi, Jawa Timur, pada Rabu malam (22/1/2025).
Kapolsek Karangdowo, AKP Sumasna, membenarkan penemuan tersebut. “Jenazah ditemukan di wilayah Ngawi. Pihak keluarga sudah mengonfirmasi bahwa itu adalah Ngatijo,” ujar Sumasna, Kamis (23/1/2025).
Kronologi Penemuan Jenazah pertama kali ditemukan oleh warga setempat yang melaporkannya ke Polsek Ngawi. Setelah proses identifikasi di RSUD Ngawi, pihak keluarga bersama relawan dari Karangdowo (Rekad) dan MDMC memastikan bahwa jasad tersebut adalah Ngatijo.
Koordinator Rekad, M. Husni Thamrin, mengungkapkan bahwa identifikasi dilakukan melalui pakaian dan ciri-ciri fisik korban. “Kami menerima informasi dari tim SAR dan langsung mencocokkan data dengan keluarga. Setelah yakin, jenazah dibawa pulang untuk dimakamkan,” kata Husni.
Penyebab Kematian Berdasarkan hasil pemeriksaan tim medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Polisi menyimpulkan bahwa kematian Ngatijo disebabkan oleh kecelakaan air.
“Kami tidak menemukan indikasi tindak pidana. Korban diduga terpeleset dan tenggelam,” jelas Husni.
Proses Pemakaman Setelah proses identifikasi selesai, jenazah Ngatijo langsung dipulangkan ke rumah duka di Desa Karangjoho. Pemakaman dilaksanakan pada Kamis dini hari (23/1/2025) sekitar pukul 03.30 WIB di permakaman umum desa setempat, disaksikan oleh keluarga, tetangga, dan aparat desa.
Anak korban, Leni (27), menyatakan rasa syukurnya atas kepastian kabar ini, meski dalam kondisi duka. “Kami ikhlas, yang penting bapak sudah ditemukan dan bisa dimakamkan dengan layak,” katanya.
Perjalanan Kasus Sebelum ditemukan tewas, Ngatijo dilaporkan hilang secara misterius pada Senin (13/1/2025). Keluarga menyebutkan bahwa korban sempat mengeluh sulit tidur selama tiga hari sebelum hilang. Pada malam kejadian, Ngatijo meninggalkan rumah dengan berjalan kaki tanpa tujuan yang jelas.
Upaya pencarian sempat dilakukan oleh keluarga, warga, dan tim relawan hingga akhirnya kabar penemuan jasad di Ngawi mengakhiri pencarian.
Pesan untuk Warga, Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk lebih waspada, terutama bagi keluarga yang memiliki anggota yang sedang mengalami gangguan kesehatan atau stres. “Segera laporkan jika ada anggota keluarga yang menunjukkan perilaku tidak biasa agar dapat ditangani lebih dini,” ujar AKP Sumasna.
Hilangnya Ngatijo menjadi pembelajaran penting bagi masyarakat tentang pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental dan fisik,terutama bagi keluarga terdekat.
(Red/Iskandar)