Boyolali — Ada yang unik dan menarik di Desa Manjung, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali. Para petani bersama Babinsa Koramil 09/Sawit Kodim 0724/Boyolali, Pelda Agus W, melaksanakan aksi “Gropyokan Tikus” di area persawahan untuk mengendalikan hama tikus yang sering menjadi musuh utama tanaman padi.
Dalam kegiatan ini, para petani bahu-membahu menggunakan asap belerang untuk mengusir tikus dari sarangnya. “Gropyokan ini sangat efektif membunuh tikus yang bersembunyi di dalam lubang. Asap belerang memaksa mereka keluar, sehingga mempermudah pembasmian,” ujar Pelda Agus.
Semangat Gotong Royong di Tengah Sawah
Aksi ini tidak hanya menjadi cara efektif mengurangi populasi tikus, tetapi juga menciptakan semangat gotong royong di tengah masyarakat. Para petani terlihat antusias mengikuti kegiatan ini. Mereka berharap kegiatan seperti ini bisa rutin dilakukan.
“Gropyokan tikus seperti ini sangat membantu kami. Hama tikus sering merusak tanaman, terutama saat menjelang musim panen. Dengan adanya gerakan bersama ini, kami optimis hasil panen bisa lebih baik,” ujar salah satu petani.
Populasi Tikus yang Sulit Dikendalikan
Menurut Pelda Agus, hama tikus memiliki tingkat reproduksi yang sangat cepat, sehingga pengendalian secara intensif dan berkelanjutan sangat penting. Ia juga mengimbau agar para petani tetap menjaga lahan pertanian mereka dengan menerapkan langkah pencegahan lainnya, seperti memasang jebakan atau menggunakan predator alami.
“Dengan aksi seperti ini, kami berharap populasi tikus bisa ditekan, sehingga para petani dapat menikmati hasil kerja keras mereka dengan panen yang melimpah,” pungkasnya.
Aksi gropyokan tikus ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara petani dan aparat desa dapat memberikan dampak positif. Selain menjadi solusi atas masalah hama, kegiatan ini juga memperkuat solidaritas masyarakat pedesaan.
(Agus R)