Home / News

Kamis, 5 Desember 2024 - 04:17 WIB

Skandal Rumah Tangga dan Konflik Etik: Gatot Bongkar Dugaan Perselingkuhan Istrinya dengan Anggota DPRD Klaten”

Foto istimewa : Christina Sinta Purbosari, dengan H. Triyono, anggota DPRD Klaten dari Fraksi Golkar

Foto istimewa : Christina Sinta Purbosari, dengan H. Triyono, anggota DPRD Klaten dari Fraksi Golkar

KLATEN – Drama rumah tangga yang melibatkan Gatot, seorang warga Klaten, semakin memanas setelah ia secara terang-terangan mengungkapkan dugaan perselingkuhan istrinya, Christina Sinta Purbosari, dengan H. Triyono, anggota DPRD Klaten dari Fraksi Golkar. Gatot menuding hubungan terlarang tersebut telah menghancurkan rumah tangganya, sekaligus menyeret nama H. Triyono ke pusaran konflik etik di Badan Kehormatan Dewan (BKD).

“Rumah Tangga Saya Hancur karena H. Triyono”

Gatot mengungkapkan bahwa perselingkuhan istrinya dengan H. Triyono telah menghancurkan keharmonisan rumah tangga yang ia bangun bertahun-tahun. Ia mengaku memiliki bukti kuat berupa pesan WhatsApp, rekaman Cctv, dan pengakuan dari beberapa saksi warga yang melihat H.Triyono sering berkunjung ke rumah Chatarina Suyanti ( ibu kandung Christina Sinta Purbosari ) setelah tidak serumah dengan Gatot.

Baca Juga  Polemik Biaya Pendidikan di SMPN 1 Klambu dan SMPN 7 Purwodadi: Pernyataan Sekolah dan Keluhan Orang Tua Siswa Berbeda
Baca Juga  Polisi Amankan 4 Orang sebagai Tersangka Pembunuhan Siswi SMP di Palembang
Baca Juga  Ronald Tannur Jalani Pemeriksaan Lanjutan di Rutan Surabaya, Kasus Mendekati Titik Terang

“Saya tidak pernah menyangka ini terjadi. Istri saya, yang selama ini saya percaya, justru berselingkuh dengan pejabat publik yang seharusnya menjadi panutan masyarakat,” ujar Gatot dengan nada emosional.

 

Tuntutan Sidang Etik di BKD

Kasus ini tidak hanya merusak kehidupan pribadi Gatot, tetapi juga menyeret nama H. Triyono ke dalam laporan etik di BKD DPRD Klaten. Gatot mendesak agar BKD segera menggelar sidang etik untuk mengusut perilaku yang dinilainya mencederai integritas seorang anggota dewan.

“Kami meminta sidang etik ini dilakukan secepatnya tanpa melibatkan H. Triyono dalam proses pengambilan keputusan. Ada potensi konflik kepentingan yang sangat besar,” tegas Gatot.

 

Respons BKD: Mengambang dan Membingungkan

Respons BKD terhadap laporan ini menuai sorotan. Ruslan Rosidi , Ketua Badan Kehormatan Dewan BKD Klaten ( F. PKB ), memberikan pernyataan yang dianggap oleh Gatot sebagai upaya menutupi masalah. Dalam pesan WhatsApp yang dikirim kepada awak media, Ruslan Rosidi ( F. PKB ) menyebut bahwa kasus tersebut sudah ditangani oleh BKD lama di bawah kepemimpinan Dwi Atmaja ( F. GERINDRA )

Baca Juga  KPK Periksa Cawagub Jateng Hendrar Prihadi Terkait Dugaan Korupsi Semarang, Ada Nama-nama Besar Terlibat!
Baca Juga  Kematian Tak Wajar di Tahanan Polrestabes Surabaya: Keluarga ARBP Tuntut Keadilan, Ungkap Dugaan Kekerasan
Baca Juga  TERUNGKAP! GUDANG PERTALITE DAN TINER ILEGAL DI BANYUMAS DIDUGA DIBEKINGI OKNUM TNI

“Kasus ini sudah selesai dirapatkan di zaman BK lama. Jadi, tanyakan saja hasilnya ke sana,” ujar Ruslan Rosidi.

Namun, pernyataan ini justru memunculkan pertanyaan baru, mengingat laporan Gatot belum mencapai tahap penyelesaian di BKD.

Kritik Gatot terhadap Sistem BKD

Gatot juga mengkritik sistem di BKD yang dinilainya sering lamban dan cenderung tidak transparan. Ia khawatir laporan ini akan dibiarkan menguap, seperti beberapa kasus lain yang pernah terjadi di DPRD Klaten.

“Jika kasus ini dibiarkan, ini akan menjadi preseden buruk bagi integritas lembaga dewan. BKD harus membuktikan bahwa mereka masih memiliki komitmen terhadap penegakan etik,” ujarnya.

 

Langkah Hukum Gatot

Tidak hanya melaporkan ke BKD, Gatot melalui penasihat hukumnya juga berencana membawa kasus ini ke jalur hukum. Ia mengaku siap membeberkan bukti-bukti perselingkuhan tersebut di hadapan publik jika BKD dan DPRD Klaten tidak memberikan respons yang memuaskan.

Baca Juga  Kapuspen TNI Revisi UU TNI untuk Perkuat Pertahanan Negara dan Profesionalisme Prajurit
Baca Juga  Misteri Terpecahkan: Warga Klaten yang Hilang Ditemukan Tewas di Ngawi
Baca Juga  Presiden Prabowo Subianto Apresiasi Mekanisme Pengendalian Inflasi, Tekankan Pentingnya Swasembada Pangan

“Saya ingin keadilan. Tidak hanya untuk saya, tetapi juga untuk masyarakat yang telah kehilangan kepercayaan pada wakilnya di DPRD,” ujar Gatot.

 

Desakan untuk Transparansi dan Keadilan

Kasus ini menjadi ujian besar bagi DPRD Klaten. Publik menunggu langkah konkret dari BKD untuk menyelesaikan laporan ini secara transparan dan adil. Gatot berharap, kasus ini dapat menjadi momentum untuk memperbaiki citra dewan di mata masyarakat.

Baca Juga  Pimpin Sertijab Pangdam I/BB dan Danseskoad, Kasad Tekankan Pentingnya Kepemimpinan Inspiratif
Baca Juga  Siti Ma'muroh Anggota DPRD Fraksi Nasdem Prioritaskan Pemberdayaan Masyarakat
Baca Juga  Aduannya Dihentikan, Pengasuh Ponpes Karangtengah Gugat Kapolres dan Kasat Reskrim Demak

“Jangan biarkan kasus ini menguap. Saya meminta masyarakat untuk terus mengawal perkembangan kasus ini sebagai bentuk kontrol sosial,” tutup Gatot.

 

(Red/Time)

error: Content is protected !!