Home / EKONOMI BISNIS / Jawa Tengah / News / Polri

Selasa, 26 November 2024 - 11:18 WIB

Deteksi Dini Gangguan Kamtibmas, Ditpolair Baharkam Polri Bersama Nelayan Tegal Bahas Solusi Strategis

Foto pertemuan istimewa

Foto pertemuan istimewa

Tegal, Jawa Tengah – Dalam upaya menciptakan stabilitas keamanan di wilayah perairan, Direktorat Polisi Perairan dan Udara (Ditpolair) Korpolairud Baharkam Polri menggelar diskusi strategis bersama Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Tegal, Senin (25/11/2024). Bertempat di Kantor Paguyuban Nelayan Kota Tegal (PNKT), diskusi ini bertujuan untuk mendeteksi dini potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) serta menyelesaikan isu-isu krusial yang dihadapi nelayan.

Tanggapan terhadap Demonstrasi Nelayan

Salah satu fokus utama diskusi adalah aksi demonstrasi besar-besaran nelayan Tegal pada 16 Oktober 2024, yang dimulai dari Pelabuhan Perikanan Jongor hingga Jalan Lingkar Utara. Demonstrasi ini merupakan bentuk penolakan terhadap kebijakan Penangkapan Ikan Terukur (PIT), yang mencakup aturan zonasi, sistem kuota, migrasi kapal kecil ke zona di atas 12 mil, dan pemberlakuan pajak PNBP sebesar 5-10 persen berdasarkan kapasitas GT kapal.

Baca Juga  Polisi Surabaya Berhasil Bongkar Kasus Judi Online, Dukung Program 100 Hari Kerja Presiden
Baca Juga  Ketum IWO Indonesia Minta Kapolri Pecat Oknum Polisi Pelaku Penganiayaan Korban Salah Tangkap
Baca Juga  PIPAS Rutan Surabaya Peduli Kebersihan: Donasi Alat Kebersihan untuk Lingkungan yang Lebih Sehat

Para nelayan menganggap kebijakan ini tidak hanya memberatkan tetapi juga mengancam keberlanjutan kehidupan mereka. “Kami tidak menolak peraturan, tetapi kebijakan ini terlalu memberatkan, terutama bagi kapal kecil,” ungkap H. Suryadi, Wakil Ketua DPC HNSI Tegal.

Langkah Proaktif Ditpolair

Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri, melalui AKBP Suratno, S.H., M.M., Kasi Opsnal Subdit Intelair, menegaskan komitmen untuk menjaga stabilitas keamanan perairan melalui pendekatan yang proaktif dan solutif. Beberapa langkah konkret yang disampaikan meliputi:

1. Patroli Perairan Intensif

Ditpolair akan meningkatkan patroli di wilayah perairan untuk mencegah potensi gangguan keamanan dan memastikan kepatuhan terhadap aturan perikanan.

2. Edukasi dan Sosialisasi

Memberikan pemahaman kepada masyarakat nelayan mengenai regulasi perikanan yang berlaku guna menghindari kesalahpahaman.

 

3. Dialog Terbuka

Membuka ruang komunikasi yang efektif untuk menampung aspirasi nelayan dan menjembatani mereka dengan pemerintah pusat.

“Kami mendorong nelayan agar menyampaikan aspirasi melalui jalur yang sesuai dengan undang-undang dan menghindari tindakan yang merugikan, seperti perusakan fasilitas umum atau tindak kekerasan,” ujar AKBP Suratno.

Kesepakatan Bersama

Diskusi menghasilkan beberapa kesepakatan penting, di antaranya:

Edukasi Berkelanjutan

Mengadakan pelatihan dan sosialisasi rutin kepada nelayan terkait peraturan perikanan, terutama yang berdampak langsung pada aktivitas mereka.

Baca Juga  Refleksi Akhir Tahun: Tujuh Sikap PWI Jateng Sambut Tantangan Media di 2025
Baca Juga  MARS Bergerak: Relawan Sinoeng-Budi Siapkan Strategi Kemenangan
Baca Juga  "Bhayangkari Peduli" Ketum Beri Bantuan Anak Stunting di Desa Reruwairere

Penguatan Jalur Komunikasi

Membangun mekanisme komunikasi yang efektif antara pemerintah, aparat keamanan, dan nelayan untuk menyelesaikan masalah secara cepat dan tepat.

Baca Juga  Kecelakaan Mengerikan di Depan Nasmoco Salatiga, Sepeda Motor Terbakar, Pengendara Luka Bakar
Baca Juga  Peringati Hari Lalu lintas ke 68, Sat Lantas Polres Semarang lakukan ini
Baca Juga  Kapolres Semarang AKBP Achmad Oka Mahendra : Tindak Asusila Sedang Ditangani Sat Reskrim unit PPA

Penyelesaian Melalui Dialog Damai

Mengutamakan dialog konstruktif sebagai jalan penyelesaian persoalan, sehingga kestabilan keamanan wilayah dapat tetap terjaga.

Harapan Nelayan Tegal

Nelayan Tegal berharap Ditpolair dapat menjadi mitra strategis yang membantu menyampaikan aspirasi mereka kepada pemerintah pusat. Selain itu, mereka juga menuntut kebijakan yang lebih adil dan berpihak pada kesejahteraan nelayan kecil.

Baca Juga  Presiden Prabowo Bertemu Grand Syekh Al-Tayeb di Mashiaket Al-Azhar, Perkuat Hubungan Keagamaan Indonesia-Mesir
Baca Juga  Penemuan Mayat Siswi SMP, Ada Luka Lebam di Bagian Dagu
Baca Juga  Gubernur Bengkulu Terjerat OTT KPK, Dugaan Korupsi untuk Pendanaan Pilkada

“Kami ingin kebijakan yang tidak hanya menguntungkan pihak tertentu, tetapi juga memberikan solusi nyata bagi keberlanjutan hidup nelayan,” ujar H. Suryadi.

 

Menjaga Stabilitas dan Keberlanjutan

Diskusi ini diharapkan menjadi langkah awal yang positif dalam menciptakan kondisi keamanan yang kondusif sekaligus mendorong keberlanjutan sektor perikanan di Tegal. Ditpolair Baharkam Polri dan DPC HNSI Tegal berkomitmen untuk terus bekerja sama dalam menjaga perairan yang aman dan mendukung kesejahteraan nelayan.

(Red/ISKANDR)

 

error: Content is protected !!