Home / News

Kamis, 21 November 2024 - 14:11 WIB

Wamendagri Bima Arya Dorong Core Value BerAKHLAK Menuju Indonesia Emas 2045

Jakarta – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menegaskan pentingnya implementasi nilai inti BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Dalam acara Internalisasi BerAKHLAK: Menuju Kemendagri BerAKHLAK yang berlangsung di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (21/11/2024), Bima menyatakan bahwa core value ini menjadi landasan moral sekaligus peta jalan dalam membangun organisasi yang berintegritas di tengah tantangan global dan ketidakpastian politik.

Baca Juga  Sidang Paripurna Terakhir Presiden Jokowi pada Sidang Kabinet,Di Istana Garuda, IKN
Baca Juga  Geger Galian C Ilegal Kembali Beroperasi di Banyumas: Diduga Ada “Pengondisian”, APH Bungkam,
Baca Juga  Jaksa Agung dan Menteri Perhubungan Bahas Kerja Sama Strategis untuk Pencegahan Korupsi

“BerAKHLAK ini sangat relevan. Semua aspek ada di sini: moral, kompetensi, pelayanan, akuntabilitas, loyalitas, adaptasi, kolaborasi, hingga harmoni. Ini menjadi panduan moral kita semua,” ujar Bima di hadapan peserta yang mayoritas berasal dari jajaran Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

 

Mendukung Visi Presiden Prabowo Subianto

Bima menegaskan bahwa core value BerAKHLAK selaras dengan visi dan misi Presiden Prabowo Subianto, yang menitikberatkan pada kesejahteraan rakyat, pemberantasan korupsi, dan optimalisasi anggaran negara. Ia juga merujuk arahan Presiden dalam beberapa kesempatan, seperti Retret Kabinet Merah Putih di Magelang dan Rakornas Pemerintah Pusat dan Daerah di Sentul, 7 November 2024.

Baca Juga  Terungkap! Apotek Prayogo Beroperasi Tanpa Izin, Diduga Jual Obat Secara Ilegal
Baca Juga  Deteksi Dini Gangguan Kamtibmas, Ditpolair Baharkam Polri Bersama Nelayan Tegal Bahas Solusi Strategis
Baca Juga  Prabowo Subianto Hadiri KTT D-8 di Mesir, Fokus pada Pemuda dan UKM

“Presiden menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen, sesuatu yang hanya pernah terjadi pada era Orde Baru. Ini menunjukkan keberanian dan visi besar beliau,” kata Bima.

Untuk mewujudkan target ini, Bima menekankan perlunya kader-kader Kemendagri yang BerAKHLAK, berintegritas, dan loyal. Ia juga mengangkat sosok mantan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew sebagai teladan kepemimpinan berintegritas.

“Ketika Anda berbicara dengan warga Singapura, mereka semua sepakat bahwa Lee Kuan Yew adalah the man with integrity. Hal ini menunjukkan pentingnya kepemimpinan yang jujur dan konsisten,” tambahnya.

 

Konsistensi dan Keberlanjutan

Selain integritas, Bima menyoroti pentingnya konsistensi dan keberlanjutan dalam tata kelola pemerintahan. Ia mengingatkan agar pergantian kepemimpinan tidak hanya fokus pada membangun warisan baru, tetapi juga melanjutkan program-program yang sudah berjalan dengan baik.

Baca Juga  Penghapusan Opini di Media Tidak Bisa Sembarangan, DPP AWDI Tegaskan Pentingnya Etika dan Kebebasan Pers
Baca Juga  Waduh Laka Lantas Tunggal di Tol KM 453 Salatiga, Dua Orang Luka-Luka
Baca Juga  Pak Kades Tanjungrejo Digerebek Warga: Diduga Kumpul Kebo, Diminta Dicopot dari Jabatan

“Keberlanjutan lebih penting daripada sekadar perubahan. Konsistensi inilah yang membuat negara seperti Singapura mencapai kemajuan luar biasa,” tegasnya.

 

Membangun Integritas ASN Kemendagri

Pada kesempatan yang sama, Rektor IPDN Hadi Prabowo menyatakan bahwa kegiatan ini memberikan motivasi kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk memperkuat integritas. Hadi menekankan bahwa integritas bukan hanya konsep, tetapi harus diimplementasikan dalam tindakan nyata.

Baca Juga  Temuan Rp 41,75 Triliun di BUMN dan SKK Migas: BPK Soroti Ketidaktertiban Tata Kelola
Baca Juga  Rutan Salatiga & LBH GKI Jateng Hadirkan Bantuan Hukum Gratis, Warga Binaan Kini Tak Lagi Bingung Hadapi Perkara!
Baca Juga  Koalisi 13 Parpol Siap Menangkan Robby-Nina di Pilkada Salatiga, Gerindra Gabung Menit Terakhir

“Kita perlu memelihara dan mempertahankan integritas dalam setiap tindakan kita, baik dalam pemikiran maupun keputusan yang bijaksana,” katanya.

Sementara itu, Kepala Biro Kepegawaian Kemendagri Dian Andy Permana menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan puncak dari rangkaian internalisasi BerAKHLAK tahun 2024. Penyusunan kode perilaku BerAKHLAK juga menjadi pedoman bagi ASN dalam menjalankan tugas sehari-hari dan menjadi indikator reformasi birokrasi di kementerian.

“Tujuan utama kegiatan ini adalah menggelorakan core value ASN BerAKHLAK serta employer branding Bangga Melayani Bangsa,” pungkas Dian.

Dengan internalisasi nilai-nilai BerAKHLAK, Kemendagri diharapkan dapat menjadi pionir dalam reformasi birokrasi dan mempercepat pencapaian visi Indonesia Emas 2045.

(Red/M.Rido)

 

error: Content is protected !!