Jakarta – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menegaskan pentingnya implementasi nilai inti BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Dalam acara Internalisasi BerAKHLAK: Menuju Kemendagri BerAKHLAK yang berlangsung di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (21/11/2024), Bima menyatakan bahwa core value ini menjadi landasan moral sekaligus peta jalan dalam membangun organisasi yang berintegritas di tengah tantangan global dan ketidakpastian politik.
“BerAKHLAK ini sangat relevan. Semua aspek ada di sini: moral, kompetensi, pelayanan, akuntabilitas, loyalitas, adaptasi, kolaborasi, hingga harmoni. Ini menjadi panduan moral kita semua,” ujar Bima di hadapan peserta yang mayoritas berasal dari jajaran Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Mendukung Visi Presiden Prabowo Subianto
Bima menegaskan bahwa core value BerAKHLAK selaras dengan visi dan misi Presiden Prabowo Subianto, yang menitikberatkan pada kesejahteraan rakyat, pemberantasan korupsi, dan optimalisasi anggaran negara. Ia juga merujuk arahan Presiden dalam beberapa kesempatan, seperti Retret Kabinet Merah Putih di Magelang dan Rakornas Pemerintah Pusat dan Daerah di Sentul, 7 November 2024.
“Presiden menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen, sesuatu yang hanya pernah terjadi pada era Orde Baru. Ini menunjukkan keberanian dan visi besar beliau,” kata Bima.
Untuk mewujudkan target ini, Bima menekankan perlunya kader-kader Kemendagri yang BerAKHLAK, berintegritas, dan loyal. Ia juga mengangkat sosok mantan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew sebagai teladan kepemimpinan berintegritas.
“Ketika Anda berbicara dengan warga Singapura, mereka semua sepakat bahwa Lee Kuan Yew adalah the man with integrity. Hal ini menunjukkan pentingnya kepemimpinan yang jujur dan konsisten,” tambahnya.
Konsistensi dan Keberlanjutan
Selain integritas, Bima menyoroti pentingnya konsistensi dan keberlanjutan dalam tata kelola pemerintahan. Ia mengingatkan agar pergantian kepemimpinan tidak hanya fokus pada membangun warisan baru, tetapi juga melanjutkan program-program yang sudah berjalan dengan baik.
“Keberlanjutan lebih penting daripada sekadar perubahan. Konsistensi inilah yang membuat negara seperti Singapura mencapai kemajuan luar biasa,” tegasnya.
Membangun Integritas ASN Kemendagri
Pada kesempatan yang sama, Rektor IPDN Hadi Prabowo menyatakan bahwa kegiatan ini memberikan motivasi kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk memperkuat integritas. Hadi menekankan bahwa integritas bukan hanya konsep, tetapi harus diimplementasikan dalam tindakan nyata.
“Kita perlu memelihara dan mempertahankan integritas dalam setiap tindakan kita, baik dalam pemikiran maupun keputusan yang bijaksana,” katanya.
Sementara itu, Kepala Biro Kepegawaian Kemendagri Dian Andy Permana menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan puncak dari rangkaian internalisasi BerAKHLAK tahun 2024. Penyusunan kode perilaku BerAKHLAK juga menjadi pedoman bagi ASN dalam menjalankan tugas sehari-hari dan menjadi indikator reformasi birokrasi di kementerian.
“Tujuan utama kegiatan ini adalah menggelorakan core value ASN BerAKHLAK serta employer branding Bangga Melayani Bangsa,” pungkas Dian.
Dengan internalisasi nilai-nilai BerAKHLAK, Kemendagri diharapkan dapat menjadi pionir dalam reformasi birokrasi dan mempercepat pencapaian visi Indonesia Emas 2045.
(Red/M.Rido)