Home / News

Rabu, 13 November 2024 - 14:12 WIB

Kematian Tak Wajar di Tahanan Polrestabes Surabaya: Keluarga ARBP Tuntut Keadilan, Ungkap Dugaan Kekerasan

SURABAYA ,– Kasus kematian seorang pemuda bernama ARBP (23 tahun) di tahanan unit Jatanras Polrestabes Surabaya, telah memicu amarah dan kesedihan mendalam bagi keluarganya. Sang ayah, Supriyatno, merasa ada kejanggalan di balik kematian putranya, yang menurutnya terjadi dalam situasi tidak wajar. Pada Minggu (10/11/24), Supriyatno mendatangi bagian Profesi dan Pengamanan (Propam) Polrestabes Surabaya untuk melaporkan kasus ini, dengan harapan keadilan dapat ditegakkan.

Laporan Kejanggalan: Tuntutan Keadilan dari Sang Ayah

Dalam pernyataannya kepada media, Supriyatno menegaskan bahwa ketika putranya, ARBP, ditahan oleh pihak kepolisian, kondisinya sehat tanpa luka atau cedera apa pun. Namun, hanya sehari setelah penahanan, ia mendapat kabar mengejutkan bahwa putranya meninggal dunia. Saat melihat jenazah, Supriyatno mendapati luka lebam dan memar di beberapa bagian tubuh ARBP, yang semakin memperkuat kecurigaannya akan adanya kekerasan selama penahanan.

Baca Juga  Sat Lantas Polres Semarang Gelar Ramp Check: Pastikan Kendaraan dan Pengemudi Laik Jalan dalam Ops Zebra Candi 2024
Baca Juga  Niatnya Umrah, Duitnya Malah 'Hijrah' ke Forex!
Baca Juga  DANDIM 0714 Salatiga Hadiri Pemusnahan Barang Bukti: Langkah Nyata Penegakan Hukum di Salatiga

“Hari ini saya melaporkan kejanggalan atas meninggalnya anak saya yang saya anggap tidak wajar, dengan tanda-tanda luka lebam dan memar pada jenazahnya,” ujar Supriyatno dengan penuh emosi saat ditemui di depan kantor Propam Polrestabes Surabaya. Ia berharap laporan yang diajukannya dapat ditindaklanjuti secara serius oleh aparat terkait.

Tuntutan Investigasi Transparan

Supriyatno menegaskan keinginannya agar pihak kepolisian mengusut kasus ini secara menyeluruh. Ia meminta agar, apabila ditemukan bukti adanya tindakan kekerasan atau pelanggaran prosedur, oknum yang terlibat dapat diproses sesuai hukum yang berlaku.

Baca Juga  FAKTOR APAKAH YANG MEMBUAT INDONESIA SULIT MERAIH SURPLUS BERAS?
Baca Juga  Arus Liburan Natal dan Tahun Baru Mulai Terasa di Kabupaten Semarang, Kendaraan Plat Luar Jateng Padati Rest Area
Baca Juga  Ratusan Warga Desa Tawangharjo, Pati, Geruduk Rumah Kepala Desa: Diduga Ada Kecurangan Pemilihan Kadus

“Kami menuntut keadilan, dan saya mohon kepada Kapolrestabes Surabaya, Kasi Propam, serta Kapolda Jawa Timur agar memberikan perhatian khusus pada kasus ini demi tegaknya hukum yang berkeadilan,” lanjutnya penuh harap.

Pendamping Keluarga: Desakan kepada Aparat Penegak Hukum

Selain Supriyatno, Suhaili, yang bertindak sebagai pendamping keluarga korban, juga memberikan dukungannya. Ia berjanji akan mengawal proses hukum ini hingga tuntas dan meminta perhatian dari jajaran kepolisian, mulai dari Kapolri hingga Kapolda Jawa Timur, agar kasus kematian ARBP ini diselidiki dengan serius.

Baca Juga  Kadis Perindag Halbar Malut Aniaya Pendemo, Pelaku Ditangkap
Baca Juga  Kementerian PU Pastikan Kesiapan Infrastruktur untuk Libur Nataru 2024/2025
Baca Juga  Heboh! Pejabat Pemkab Ngawi Dipanggil Kejaksaan, Kasus Korupsi Dana Hibah Rp 19 Miliar Terbongkar

“Kami mohon kepada Kapolri dan Kapolda Jawa Timur untuk memberikan perhatian khusus agar kasus ini bisa terselesaikan dan keadilan bisa ditegakkan,” tegas Suhaili. Menurutnya, keluarga hanya menginginkan transparansi dan kebenaran atas kematian yang diduga akibat kekerasan tersebut.

Tuntutan Publik untuk Transparansi dan Akuntabilitas

Kasus ini dengan cepat menjadi sorotan masyarakat Surabaya dan memunculkan pertanyaan besar terkait penanganan tahanan di Indonesia. Dugaan penyalahgunaan wewenang dan kekerasan dalam penahanan kembali mencuat, yang menggerakkan sejumlah elemen masyarakat untuk menyerukan adanya reformasi dan transparansi di institusi kepolisian.

Baca Juga  Polres Semarang Fasilitasi Pemungutan Suara Tahanan: Hak Pilih Terpenuhi Meski di Balik Jeruji
Baca Juga  Oknum Anggota Polresta Sidoarjo Diduga Nikah Siri dengan Wanita Penghibur, Kisruh Rumah Tangga Terus Memanas
Baca Juga  KPK Periksa Cawagub Jateng Hendrar Prihadi Terkait Dugaan Korupsi Semarang, Ada Nama-nama Besar Terlibat!

Pihak Polrestabes Surabaya hingga saat ini belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan kekerasan yang dialami ARBP. Namun, publik dan keluarga korban berharap agar investigasi dilakukan secara terbuka, tanpa ada upaya menutup-nutupi fakta.

Keluarga Korban: “Kami Hanya Ingin Keadilan”

Di tengah duka yang mendalam, keluarga ARBP berkomitmen untuk terus memperjuangkan keadilan demi mendapatkan jawaban atas kematian anak mereka. Mereka berharap langkah yang mereka tempuh ini dapat menjadi pelajaran dan mencegah peristiwa serupa terjadi di masa depan.

Baca Juga  Anto Van Java Bersyukur Paslon Agustin-Iswar Unggul Jauh di Pilwakot Semarang
Baca Juga  Kejaksaan Agung Bantah Tuduhan Plagiat dan Sumpah Palsu dalam Kasus Praperadilan TTL
Baca Juga  Tak Kuat Menanjak, Truk Gandeng Muat Pakan Ternak Timpa Mobil di Tol Semarang-Solo

Kasus ini diharapkan bisa menjadi momentum bagi aparat penegak hukum untuk memperbaiki sistem penanganan tahanan serta memastikan hak-hak dasar warga negara tetap terlindungi, bahkan ketika berada di balik jeruji besi.

 

(Red/Time)

 

Share :

Baca Juga

Daerah

Heboh! Fakta Fakta Dugaan Mafia BBM Subsidi Libatkan Oknum Polisi di Temanggung

EKONOMI BISNIS

Pelaku Pungli PTSL Sumberejo Diduga Tak Tersentuh, Warga Pertanyakan Tindakan Tegas Aparat Penegak Hukum

Daerah

Fakta Baru Mengejutkan! Darso Warga Mijen Diduga Dianiaya Polisi hingga Tewas

Daerah

Proyek Puri Delta Asri Bawen Picu Masalah! Banjir, Tanah Berceceran di Sepanjang jln , dan Kerusakan Tanaman Warga Jadi Sorotan

hukum kriminal & tipikor

Kadis Perindag Halbar Malut Aniaya Pendemo, Pelaku Ditangkap

HUKUM KRIMINAL

Oknum TNI Tembak Bos Rental Mobil: Kapuspen TNI Tegaskan Proses di Pengadilan Militer

EKONOMI BISNIS

Terbongkar! Korupsi Truk Basarnas Libatkan Alphard Seken untuk Eks Sestama

hukum kriminal & tipikor

Bantuan Sapi untuk Masyarakat Desa Koting A Diduga Digelapkan Mantan Kepala Desa