Home / Uncategorized

Minggu, 13 Oktober 2024 - 07:18 WIB

Program Makan Bergizi Gratis Harus Berbasis Pemberdayaan, Bukan Sekadar Bantuan Sosial

Foto Dok Istimewa

Foto Dok Istimewa

JAKARTAN- PortalindonesiaNews.Net, Pemerintah baru dihadapkan pada berbagai tantangan besar, salah satunya adalah peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui program Makan Bergizi dan Minum Susu Gratis. Namun, penting untuk memastikan bahwa program ini tidak hanya menjadi proyek bantuan sosial, melainkan sebuah upaya pemberdayaan masyarakat secara menyeluruh. Dengan pendekatan yang tepat, program ini dapat menjawab berbagai masalah nasional, seperti kekurangan gizi, kemiskinan, ketimpangan ekonomi, hingga pengangguran, sekaligus memperkuat sektor pertanian, peternakan, dan perikanan.

Menurut Tonny Saritua Purba, SP, seorang pengamat politik pertanian, pemberdayaan masyarakat menjadi kunci dalam keberhasilan program ini. “Pemerintah harus mendorong masyarakat agar mandiri dan tidak bergantung pada bantuan. Program makan bergizi dapat menjadi instrumen pemberdayaan jika dirancang dengan fokus pada pengembangan potensi lokal dan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan,” katanya

https://youtu.be/XoSeK3PnBRM?si=8QijxuqxkgYA_jek

Pemberdayaan masyarakat tercantum dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 7 Tahun 2007, yang menyatakan bahwa pemberdayaan merupakan strategi pembangunan untuk mencapai kompetensi dan kemandirian masyarakat. Artinya, pemberdayaan bukan sekadar memberi, tetapi membentuk masyarakat agar mampu mengelola sumber daya yang ada, melindungi ekonomi rakyat kecil, dan mencegah eksploitasi oleh kekuatan ekonomi besar.

Mengapa Pemberdayaan Lebih Penting daripada Sekadar Bantuan Sosial?

Pemberdayaan berperan dalam menciptakan perubahan sosial yang berkelanjutan. Pemerintah harus memastikan bahwa program makan bergizi dan minum susu gratis tidak berhenti di bantuan, tetapi menjadi langkah strategis dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat, mengurangi kesenjangan ekonomi, dan melahirkan generasi penerus yang kuat serta cerdas. Ini merupakan landasan penting bagi tercapainya visi Generasi Emas 2045.

Apakah Anggaran 71 Triliun Cukup?

Tantangan terbesar dalam pelaksanaan program ini adalah anggaran yang sudah diajukan dalam RAPBN 2025 sebesar 71 triliun rupiah. Pertanyaannya, apakah dana sebesar ini sudah mengakomodasi program pemberdayaan petani, peternak, dan sektor ekonomi lokal lainnya?

Baca Juga  Bobroknya Etika Politik di Tengah Pesta Demokrasi: Pilgub dan Pilkada Serentak 2024 Jadi Ajang Transaksi Kepentingan

Jika program ini hanya menjadi proyek pengadaan barang dan jasa, apalagi jika sumber pangannya berasal dari impor, maka manfaat ekonominya hanya akan mengalir ke luar negeri dan tidak memberdayakan masyarakat lokal. Ini tentu sangat disayangkan karena program tersebut hanya akan menjadi proyek penyerapan anggaran tanpa dampak nyata bagi perekonomian rakyat.

Empat Langkah Pemberdayaan yang Bisa Dilakukan Pemerintah

Ada beberapa langkah pemberdayaan yang dapat diambil pemerintah untuk memastikan program makan bergizi dan minum susu gratis benar-benar bermanfaat bagi masyarakat:

1. Mencetak Lahan Pertanian Baru
Pemerintah dapat mencetak lahan pertanian baru yang kemudian diberikan kepada petani kecil yang selama ini menyewa atau menggarap lahan orang lain. Kebijakan ini akan membantu petani menjadi mandiri, meningkatkan produksi padi, dan memastikan ketersediaan pangan yang berkelanjutan.

2. Impor Sapi Indukan untuk Populasi Sapi
Untuk meningkatkan populasi sapi nasional, pemerintah dapat mengimpor sapi indukan yang kemudian dipelihara oleh peternak lokal. Dengan target populasi yang ideal, pemerintah dapat meraih surplus produksi daging dan menekan impor daging dari luar negeri.

3. Impor Sapi Perah untuk Produksi Susu Segar
Program makan bergizi ini juga bisa mencakup pemberdayaan peternak sapi perah lokal. Dengan impor sapi perah, produksi susu segar dapat ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan nasional. Pemerintah perlu memastikan bahwa hasil susu segar peternak lokal terserap oleh industri pengolahan susu.

4. Melindungi Lahan Pertanian Sayur Mayur
Kebijakan pemerintah juga harus fokus pada pelestarian lahan pertanian subur, terutama di dataran tinggi yang cocok untuk produksi sayuran. Contoh yang baik adalah daerah Jatiluwih di Tabanan, Bali, yang ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan dunia untuk pertanian. Lahan pertanian seperti ini harus dijaga dari alih fungsi.

Baca Juga  Tahap II Kasus Korupsi Proyek LRT Sumatera Selatan: Penyerahan Tersangka dan Pemulihan Kerugian Negara

Kesimpulan                                                                                                                                                                                  Program makan bergizi dan minum susu gratis dapat membawa dampak besar bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat jika dijalankan dengan pendekatan pemberdayaan. Program ini tidak boleh diperlakukan seperti bantuan sosial biasa atau proyek penyerapan anggaran, tetapi harus menjadi langkah strategis dalam membangun perekonomian lokal dan menciptakan masyarakat yang mandiri. Pemerintah harus memastikan bahwa anggaran yang diajukan benar-benar digunakan untuk memberdayakan petani, peternak, dan seluruh masyarakat.

Penulis: Tonny Saritua Purba, SP
Pengamat Politik Pertanian

Share :

Baca Juga

Uncategorized

Polres Semarang Gelar Ops Zebra Candi 2024: Fokus Edukasi dan Penurunan Fatalitas Kecelakaan

Uncategorized

PT KAI Luncurkan Kereta New Generation untuk Kelas Ekonomi

Uncategorized

Koperasi Bermasalah Dibubarkan Besar-besaran: Pemerintah Ambil Tindakan Tegas!

Uncategorized

Polres Salatiga Gelar Operasi Zebra Candi 2024, Libatkan 60 Personil

Uncategorized

Kevin Fabiano. Anggota DPRD Solo yang Korupsi Sepatu Atlet Disabilitas, Baru Dua Bulan Dilantik!

Uncategorized

Ipda Rudy Soik Blak-blakan: Bongkar Mafia BBM, Berakhir Pemecatan Mengejutkan!”

Uncategorized

Wali Kota Salatiga Dorong Olahraga Golf Jadi Pilihan Masyarakat Melalui Turnamen Kreatif

Uncategorized

Diduga Korupsi Dana Desa dan BLT, Kuwu Desa Gintung Lor Dipolisikan Warganya: Masyarakat Geram dan Menuntut Keadilan