Dalam acara yang dihadiri oleh berbagai Ormas, lembaga, serta influencer lokal, Kaesang dengan penuh semangat menyampaikan visi dan misi PSI. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara partai politik, pemerintah, dan masyarakat dalam mewujudkan perubahan positif. Selain itu, ia juga memberikan penekanan khusus pada peran UMKM, terutama yang terlibat dalam proyek kreatif di Fabel Kabupaten Semarang.
"Saya melihat begitu banyak potensi di sini, terutama dalam karya-karya kreatif di Fabel. Kita harus mendukung para pelaku UMKM yang berkontribusi dalam menciptakan identitas lokal," ujar Kaesang, yang tampak antusias.
Seiring dengan upayanya memajukan UMKM, Kaesang menyampaikan komitmennya untuk mendukung dan memperkuat hasil karya di Fabel. Dengan langkah ini, diharapkan UMKM lokal dapat berkembang dan memberikan dampak positif terhadap ekonomi masyarakat.
Namun, tidak hanya sektor UMKM yang menjadi fokus Kaesang. Dalam pidatonya, ia juga menyentuh isu kesejahteraan guru, suatu aspek yang dianggapnya penting untuk diperhatikan lebih serius. "Guru bukan hanya pahlawan tanpa tanda jasa. Mereka adalah arsitek masa depan bangsa dan jasanya harus dihargai setimpal," tegas Kaesang.
Pernyataan ini menciptakan ruang diskusi yang mendalam, mengundang perhatian berbagai kalangan masyarakat. Kaesang mengajak untuk bersama-sama memprioritaskan kesejahteraan para guru, baik melalui kebijakan publik maupun partisipasi aktif masyarakat.
Acara di Cafe Cerita Asmara ini tidak hanya menjadi ajang perkenalan PSI, tetapi juga momentum positif untuk membangun sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor UMKM. Dengan dukungan bersama, harapannya Kabupaten Semarang dapat menjadi contoh keberhasilan dalam pembangunan lokal yang berkelanjutan.
(U.S.IR)
