Pasar Oro Oro Dowo menjadi saksi ketertarikan Atikoh pada kebersihan dan tata ruang pasar yang rapi. Ia memuji setiap stand pedagang yang terorganisir dengan baik, menyatakan kesan positifnya terhadap lantai pasar yang bersih. Setiap pedagang memiliki stand dengan nama pemilik dan produk dagangannya yang jelas.
Atikoh melanjutkan blusukannya, berinteraksi dengan berbagai pedagang, dan bahkan membeli beberapa bahan pangan. Kehadirannya di pasar mengejutkan beberapa warga setempat, namun para pedagang dengan antusias menyambutnya dan bahkan berfoto bersama Atikoh.
Sambil tersenyum, Atikoh memberikan apresiasi atas keadaan pasar yang tertata rapi. Ia terkesima melihat barang dagangan yang dikemas rapi dan tampak bersih. Atikoh juga menyatakan keinginannya untuk menjelajah lebih jauh, mencatat bahwa produk di pasar tersebut sebagian besar memiliki kualitas Grade A.
Atikoh menilai bahwa pasar tersebut menawarkan beragam produk berkualitas, termasuk sayuran organik hasil dari hidroponik. Ia menyebutkan bahwa pasar tersebut memiliki banyak sayuran yang sulit ditemui di tempat lain.
Pada kunjungannya, Atikoh berdialog dengan pedagang sayuran, seperti Syaiful, dan membeli bawang merah serta putih. Saat bertanya tentang harga kebutuhan pokok lainnya, Atikoh mendapat informasi bahwa harga sayuran stabil, namun harga bawang merah dan putih sedang naik.
Selanjutnya, Atikoh mengunjungi penjual alpukat, tempe, tahu, dan telur ayam kampung. Ia terlihat membeli barang di beberapa tempat itu. Namun, langkahnya terhenti di depan lapak pedagang sayuran yang sedang menggodok daun pepaya. Atikoh menanyakan ketahanan sayuran tersebut, kaget saat mengetahui bahwa daun pepaya yang sudah direbus dapat tahan selama seminggu.
Usai berbelanja, Atikoh meninggalkan pasar dan menuju ke kawasan Car Free Day di Kota Malang. Di sana, ia berfoto bersama warga yang mengenali kehadirannya dan bahkan ikut serta dalam kegiatan senam bersama warga lokal.
Atikoh mengakhiri kunjungannya di Malang dengan kembali ke penginapannya menggunakan bus. Diketahui, kunjungan ini merupakan bagian dari safari politiknya di Jawa Timur, melibatkan beberapa titik seperti Kabupaten Blitar, Kabupaten Malang, dan Kota Batu, sejak 24 Januari hingga 29 Januari 2024.
(Ir)
